WELCOME

Banyak wacana yamg bisa didapat. Tinggal pilih kategori sesuai kepo. Enjoy it!

Senin, 02 Desember 2019

Social Support: Salah Satu Cara Bangkit dari Depresi

Hai guys, senang bisa berjumpa kembali!

Sekali lagi kita membahas tentang rasa sedih. Kalau kemarin kemarin sempat membahas tentang depresi, kali ini turun tingkat menjadi "kesedihan".

Apakah ada yang bingung membedakan antara kesedihan dan depresi?


Jangan bersedih ayo bangkit, ffolliet.com


Sebetulnya kesedihan adalah suatu perasaan yang natural dalam kehidupan, setiap orang bisa merasakan, kapan pun dan di mana pun. Biasanya berupa perasaan seperti kehilangan sesuatu, identik dengan rasa sakit, bisa juga terkenal akan sesuatu yang menyenangkan pada masa lalunya bisa memunculkan perasaan sedih.

Beda dengan depresi, karena kalau depresi sering kali dikarenakan alasan-alasan yang tidak jelas, dan muncul pula dengan sebab cara adaptasi individu kurang benar terhadap rasa sakit atau painful event. Kedepannya, dalam depresi muncul menyalahkan diri sendiri, menyakiti, membenci, dan malu berlebihan terhadap diri sendiri.

Harusnya ketika rasa sedih ataupun depresi muncul, kita kenali, handling dengan cara yang benar dan sehat. Mengutip apa kata salah satu psikolog, penulis, praktisi terkenal di barat sana, Robert W. Firestone, Ph.D, melakukan kontrol diri sendiri dan menghadapi kesedihan atau diatasi dengan cara yang benar akan menimbulkan banyak benefit. Salah satunya menjadikan diri kita lebih baik kedepannya. Kemudian bisa menimbulkan diri kita yang baru, lebih kuat, tahan banting daripada sebelumnya, berprinsip, kreatif, peristilahan di dunia psikologi adalah Resilience. Sifat wajib yang harus dimiliki para enterpreneurship.


Semangat! alasan untuk tidak menyerah | Halosis Blog, blog.halosis.co.id

Nah, salah satu dari banyak cara yang dikemukakan oleh banyak psikolog dan merupakan topik bahasan utama kita kali ini adalah social support.

Bagaimana mendefinisikannya mudah. Aspek ini adalah sebentuk relationship, dengan cara menggunakan pihak ketiga yaitu orang lain, berupa kawan, sahabat, kolega, bahkan keluarga sendiri untuk mendapat support dalam aspek sosial. Suatu bentuk komunikasi maksud saya.

Simpelnya ketika sedih atau depresi datang, jangan menyendiri, dilarang untuk membuat bagan kesedihan sendiri yang menjadi mindset melekat di kepala, tapi selain instropeksi diri sendiri, membuat konsep berpikir yang bagus dan sehat mengenai kesedihan atau depresi yang dialami serta berbagai opsi untuk healing, diwajibkan kita untuk tetap membina komunikasi dengan orang-orang terdekat. Inilah sebentuk social support.


The Influence of Social Support and Problematic Support on, ednamontespsych178.wordpress.com


Ketika sedih atau depresi melanda, seseorang sebaiknya tidak menyendiri tapi mulai menghubungi temannya, sekedar bercanda atau memang menghabiskan waktu bersama, bisa pula dengan keluarga. Bercerita apapun, bahkan tentang kesedihan nya, siapa tahu dia mendapat gambaran mindset berbeda dari pihak ketiga.

Karena seringkali suatu kesedihan tampak di pelupuk mata sebagai gajah, padahal secara normal dan pikiran sehat, ternyata case tersebut hanya sebesar semut atau hewan kecil lainnya. Bisa jadi main saat seperti ini didapat dari pihak ketiga. Mereka bisa membantu diri kita untuk lebih fokus terhadap permasalahan apa yang sebenarnya dihadapi. Berangkat dari mencari pendapat orang, bisa ditemukan pemahaman terhadap permasalahan yang lebih baik daripada sebelumnya.

Social support bisa dikategorikan menjadi 3 kategori ragam manfaat.

Emosional
Support secara emosional berarti seseorang orang ketika melakukan komunikasi dengan orang lain, bisa mendapat suatu bentuk dukungan, topangan secara emosional.


bigsea.co


Ketika kita marah, pihak ketiga mampu memberikan kita ketenangan di hati. Begitu pula ketika rasa sedih melanda. Level selanjutnya, subject person yang merasa sedih bisa merasakan kehangatan secara sosial emosional berupa ada seseorang, atau pun ada banyak orang yang peduli terhadap dia.

Karena seringkali seseorang ketika sudah merasa sedih atau depresi, dia merasa sendiri, sebatang kara tanpa ada orang di dekatnya. Padahal saya yakin, semua berangkat dari perasaannya saja. Sebagai manusia normal, kita pasti banyak teman. Tapi rasa sedih dan depresi berlebihan membuat kita seakan "menutup mata".

Instrumental support
Kalau yang emosional kasat mata, berbeda dengan yang ini bisa dilihat karena berbentuk fisik, dimana benefit ini bisa kita dapatkan dari pihak ketiga atau orang lain.

Misalkan seseorang yang sedih karena tidak mempunyai uang. Ketika sudah bercerita kepada keluarga tentang apa-apa yang dihadapinya sehubungan dengan uang, sedetik berikutnya dia mendapatkan support berupa pinjaman uang.


Saling tolong menolong adalah sifat dasar manusia, Let's Help Each Other to Grow – SumitOfficial's Blog, sumitofficial.wordpress.com


Ada pula misalnya orang yang sedih karena rumahnya digusur, dia mendapat support secara fisik instrumen berupa housekeeping, alias tempat berlindung dan bertempat tinggal sementara. Aspek ini terkait segala jenis support yang berbentuk fisik, bisa dilihat, bisa diraba, dan dirasakan.

Informational support
Segala hal yang berupa informasi. Pernahkah anda sedih karena tersesat di suatu tempat yang sama sekali tidak dikenal dan baru? Pasti bingung bukan kepalang dan inginnya nangis mulu.

Niatnya ingin ke rumah seseorang ada keperluan, kebetulan handphone mati dan tidak bisa melihat Google map dan tidak bisa akses komunikasi ke pemilik rumah yang kita tuju. Begitu kita meminta arah jalan ke orang,kemudian dia menunjukkan arah arahan yang benar, pada level tertentu mau untuk mengantar, kesedihan kita pun sirna karena bisa mencapai tujuan yang kita inginkan.


Intinya komunikasi, 4 ways to navigate different communication styles at work
atlassian.com


Bisa pula sedih yang bersifat abstrak, misalkan seperti usaha diet yang ternyata mendatangkan anoreksia. Pastinya kita sedih dan depresi mengingat badan kita habis tinggal tulang belulang doang. Akhirnya dari pengetahuan teman kita mendapat informasi bagaimana cara diet yang benar. Wanita banget sih.

Kalau ulasan-ulasan di atas sudah saya bahas acara kacamata science alias keilmuan, sekarang saatnya saya ulas sedikit secara kacamata religi.

Memang Tuhan yang menurunkan rasa sedih dan senang pada manusia.

Dialah Allah yang menjadikan seorang tertawa dan menangis” (QS. An-Najm: 43).

Dan jalan yang terbaik dengan menceritakan segala keluh kesah kepada yang mengerti kita dengan baik. Apalagi Tuhan adalah segala-galanya bagi manusia, Dia bisa melakukan apa saja.

Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan penderitaan dan kesedihanku” (QS. Yusuf: 86).


Mosque - Wikipedia, en.wikipedia.org


Yakini pula bahwa semua itu ada hikmahnya, dan Tuhan tidak akan lepas tangan terhadap hambanya. Apalagi jika kita adalah orang baik dan beriman. Sesungguhnya ketika kita sedih, sebenarnya Tuhan sedang mempersiapkan serentetan skenario yang positif, serta solutif. Tidak ada suatu permasalahan yang dihadapi tanpa solusi, dan janji Tuhan tidak ada satu permasalahan pun yang diturunkan kepada kita baik kesedihan dan lainnya yang dianggap Tuhan tidak mampu kita selesaikan. Karena Tuhan Maha Adil maka dia menurunkan permasalahan sesuai kemampuan hamba-Nya.

Berat sih kadang cuman tetap, ayo, be positive.

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amatlah dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214)


Semoga wacana ini bermanfaat, selamat beraktifitas dan semoga dijaga Tuhan selalu dalam segala kesibukan.




Furqon64

0 komentar:

Posting Komentar