WELCOME

Banyak wacana yamg bisa didapat. Tinggal pilih kategori sesuai kepo. Enjoy it!

Senin, 02 Desember 2019

Stress? Cobalah Menulis, Then Enjoy It

Hai guys ketemu lagi, yang belum pernah ketemu salam kenal, semoga semua dalam perlindungan Tuhan, bisa menjalani keseharian kehidupan dengan baik, atas perlindungan Nya. Amin.

Siapa sih yang enggak pernah sedih atau stress? Semua pasti pernah merasakan, bahkan sebagian kecil dari kita mungkin sekarang sedang mengalami hal-hal negatif seperti ini. Saya doain semoga cepat kelar. Maksudnya bukan hidupnya pembaca yang kelar, tapi maksud saya semoga semua permasalahan yang mungkin sedang dirasakan sekarang bisa segera pergi, just be happy.


Udah jangan pusing jangan dipikirin, sumber gambar 18 Ways to Overcome a Bad Day at Work, careeraddict.com


Tidak semudah membalik tangan sebenarnya tentang bagaimana kita melepas diri dari pikiran negatif seperti stres, yang bisa menyerang siapa saja, tidak terbatas gender dan umur. Anak sekolah bisa stres dengan pekerjaan rumah yang banyak atau permasalahan di sekolah dalam menangkap pelajaran, permasalahan dengan teman, guru, maupun salah paham di rumah antara orang tua dan anak.

Remaja apa lagi, bahkan hingga orang dewasa, yang semakin kompleks karena faktor pekerjaan, hubungan sosial antar teman, kolega, keluarga, hutang yang terakumulasi, kesusahan mencari pekerjaan mungkin bagi lulusan graduated perkuliahan, maupun beban psikis dan pekerjaan menumpuk di kantor.

Faktor gender juga. Coba lihat wanita ketika menstruasi datang. Perubahan hormonal memacu dia bertingkah agak sensitif, dibarengi bad mood yang kadang parah untuk beberapa orang. Meski cuma migrain atau sebangsa "tusukan" kecil sekitaran perut, agaknya udah bisa membuat gender wanita lebih rentan stres daripada lelaki.

Cara orang untuk mengurangi beban pikiran beragam. Baik sederet perilaku yang masih berkonotasi positif, dan berseberangan dengan ini, ada juga orang-orang yang melakukan perilaku negatif. Semuanya untuk mengurangi tekanan pikiran yang ada di kepalanya.

Ada yang mungkin alkoholik, mendengarkan musik, banyak-banyak makan jajan atau makanan yang lain sehingga menjadi kebiasaan buruk bila tidak diarahkan dengan benar, trip alias mengunjungi tempat-tempat tertentu,identik dengan alam atau tempat hiburan modern seperti club, pub, discotique, tempat karaoke, yoga atau bermeditasi, mungkin juga ada orang yang menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman sebagai bentuk social support, bermain game, berolahraga, dan banyak lagi ragam.


Sumber gambar thriveglobal.com


Untuk beberapa identik dengan biaya yang banyak yang harus dikeluarkan hanya untuk melepas stres, dan sebagian lagi sebaliknya, tidak membutuhkan biaya atau hanya sedikit yang perlu dikeluarkan, hanya berkorban waktu atau tenaga. Kesamaan dari kita semua, hanya ingin satu hal, relax.

Tapi karena mungkin berbagai faktor, setiap orang mempunyai cara masing-masing untuk melakukan rileks. Salah satunya seperti kekuatan finansial, cenderung orang tersebut bisa jadi menggunakan keunggulan yang tidak banyak orang merasakan tersebut untuk melakukan proses rileks. Kemungkinan besar. Spend money kesana kemari, yang penting terhibur.

Ada juga faktor waktu. Misalkan orang yang mempunyai waktu luang begitu banyak, bisa jadi dia akan meluangkan banyak waktu tersebut untuk rileks berupa pergi bersama teman-temannya, atau sekedar kumpul-kumpul, aku hanya stay di rumah melihat hiburan di televisi, bermain game seharian, atau sekedar menikmati YouTube.


Depression: Causes and Risk Factors verywellmind.com

Kali ini saya ingin membahas salah satu cara saya, untuk menekan stres. Kalau pada beberapa waktu lalu,saya sempat sharing mengenai cara-cara saya untuk menekan stres berupa wisata kuliner, bisa disimak di sini, sekarang saya ingin membagikan kepada teman-teman cara lain saya untuk menekan pikiran yang berkutat di kepala, dengan cara menulis.

Iya hanya dengan menulis. Cukup kertas, bisa juga menggunakan buku, baik buku baru atau buku biasa yang lama maupun bekas, ballpoint, bisa pula menggunakan pensil jika tidak ada ballpoint, atau bisa juga menggunakan memo handphone, bisa pula menggunakan komputer berupa blog, banyak macam cara sih.

Sumber gambar octanner.com

Kalau yang saya bahas dulu berupa wisata kuliner, tapi memang kelemahannya harus ada waktu tersendiri, kemudian kalau kita memang konsumsi makanan yang lain daripada yang lain, ke tempat cozy misalnya, butuh biaya. Mau makan di tempat food and beverage kaki lima juga bisa di pinggir jalan, tapi ada konsekuensi seperti kecocokan bahan makanan tertentu ataupun pertimbangan faktor higienis.

Bandingkan dengan menulis. Kita bisa dengan minimal cost.

Buku
Pengalaman saya sih menyediakan buku tersendiri. Di kertas bisa, nanti dikumpulkan, di perangkat yang bisa mengumpulkan tulisan kita di kertas yang berserakan, seperti map, atau sekedar kantong plastik.

Semasa sekolah, saya lebih sering menggunakan diary. Saat masa-masa SMA pun saya masih menulis, di buku tersendiri, buku berapa sih harganya, murah guys. Tapi pernah saya menggunakan buku sisa pelajaran sekolah, yang memang masih menyisakan banyak halaman, kemudian saya pergunakan sisa halaman tersebut sebaiknya, baik untuk menulis, membuat diagram planning kehidupan cakupan keseharian, rencana bermain, menggambar sederhana, maupun corat-coret nggak jelas.


Senangnya kalau nemuin diary lama, 
smithsonianmag.com


Tokoh imaginer
Dalam beberapa kesempatan pada tulisan saya, saya sempat membuat beberapa tokoh imajiner. Ada yang gender lelaki dan sebaliknya. Semua buat hiburan saja sih. Saya masih teringat, dulu suka berbicara dengan mereka, bentuk seperti saya bentuk dialog-dialog geje, saya tuliskan di buku.

Pada halaman awal buku, saya ambil beberapa gambar dari majalah, saya gunting, lalu saya tempelkan di buku menulis saya, saya pilih lelaki yang tampan atau keren menurut saya, dan foto wanita yang anggun tentu sejauh saya pikir dia anggun.


clivebarkerarchive.com


Dan pada halaman selanjutnya bisa para pembaca duga kan isinya apa aja? Baik dialog dialog dengan mereka mengenai apa saja, anything, baik curhat maupun sharing pengetahuan. Saya yang melemparkan pertanyaan, saya menjawab, saya yang menuliskan nama-nama mereka, saya yang seringkali menyapa, merasa bercanda dengan mereka, having a good time with them. Para tokoh imaginer.

Productive
Lambat-laun seiring bergulirnya waktu umur pun semakin matang. Kebiasaan menulis meskipun tulisan tulisan tidak jelas, membuat saya lebih merasa ingin produktif. Menghasilkan suatu tulisan, bisa bermanfaat buat orang lain, menjadi boosting tersendiri di dalam diri. Seperti yang saya lakukan sekarang. Di lain pihak, seperti ketergantungan alias addicted, kita jadi ingin selalu menulis, tentang apa saja, tapi setahu saya seiring umur yang bertambah, topik yang dibahas semakin jelas dan realistis.


brainprick.com

Pengetahuan bertambah iya. Keterampilan meningkat iya. Belum lagi wacana-wacana baru yang kita dapat. Tapi ada lagi, produktivitas di bidang finansial. Bila sering menulis,kemudian mempunyai keunggulan dalam merangkai kata dan menyampaikan informasi, update berita terkini, suka melakukan analisa, dan akhirnya menyampaikannya dalam bentuk tulisan ke publik, bisa saja meningkatkan produktivitas dalam finansial, seperti karya tulis, yang akhirnya mendapat reward atau bentuk uang karena pemikirannya pada tulisan.

Banyak kan seperti itu? Ahli menulis, peneliti, atau memang seorang ahli pada bidangnya, menulis ke tabloid atau media cetak dan elektronik yang tersebar di dunia maya maupun dunia nyata, akhirnya mendapat uang dari hasil tulisannya.


Happier
Ini nih intinya, kita akan merasa lebih bahagia saat kita menulis. Belum lagi kalau kita tidak sengaja menemukan tulisan kita yang memang karya mendadak saat bertahun-tahun lalu, belasan tahun lalu, sudah pasti ngakak banget! Bisa-bisanya saya dulu seperti itu! Penuh pemikiran liar, imajiner, bahkan kreatif yang tidak terpikirkan pada masa sekarang.

Bagaimana cara dia melepas stress, sebenarnya gampang memahami kekuatan tulisan. Ketika kita sedang stress pasti banyak pikiran yang berkutat di kepala kita. Ini dan itu semuanya semrawut. Dengan menulis, kita seakan-akan sedang terhipnotis untuk fokus kepada suatu hiburan, yaitu menulis itu sendiri. Kita jadi ada moment rileks, sejenak lupa akan hiruk pikuk dunia.


delphineremy.com


Belum lagi bila tulisan kita sebentuk curhat, entah ke siapa, itu seperti sedikit mengurangi beban pikiran. Kita merasa sudah menceritakan ini kepada "sesuatu" atau bahkan kita rasakan pada seseorang tapi tak kasat mata. Kalau para pembaca sering menulis, dan pernah meluangkan waktu dengan expressive writing seperti ini, mungkin dulu suka merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan.

Knowledge
Nanti akan berjalan beriringan, bila kita sudah sering menulis, kemudian merasa buntu ide padahal kita ingin menulis sesuatu, secara tidak sadar kita terdorong untuk menambah wawasan, berupa membaca pengetahuan pengetahuan lain, dari sebuah buku atau artikel, karena kita untuk sudah merasa mulai halus untuk wawasan baru. Tentunya hal ini merupakan akibat positif dari menulis. Kita jadi ada wawasan baru, siapa tahu itu berguna untuk kehidupan kita next. Kita bisa jadi pribadi yang lebih baik lagi.


stephenkneale.com

Knowing ourself
Pasti akan datang momen ini. Kita jadi mengenal diri kita lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Kelemahan, kekurangan, kelebihan, apa yang kita butuhkan, apa yang kita inginkan, dan sederet pertanyaan lain di dalam diri. Kita tahu jawabannya kalau kita bertanya bagaimana diri kita ini, cuman memang harus digali dulu, secara manual.

medium.com

Focus
Namanya kebiasaan menulis, merembet kepada habit reading alias mulai suka membaca. Kalau memang kedua habit positif ini sudah menjadi kebiasaan, maka sadar tidak sadar kita sedang membiasakan diri kita fokus terhadap sesuatu.

Menulis kan menjadi kebiasaan kita melihat ayunan coret-coretan alat tulis yang menjadi tulisan? Sama seperti membaca, kita membutuhkan fokus untuk melihat deretan huruf membentuk kosakata, kemudian aneka kosakata membentuk kalimat, di mana sang penulis dari buku tersebut ingin menyampaikan sesuatu informasi, dan kita berusaha mencernanya.


mbckonsult.com


Tuh kan kita jadi kebiasaan menjadi fokus nantinya? Fokus dalam melakukan berbagai hal dalam keseharian tentunya.

Memories
Kita jadi terbantu dong dengan sering menulis, apalagi jika kebiasaan menulis kita bener-bener outrage, dikit-dikit menulis, baik curhat maupun wawasan baru, kejadian sederhana maupun kejadian besar dalam kehidupan, mulai kecil sampai besar hingga udah menikah dan punya anak banyak, tahu nggak apa yang bisa kita dapatkan nantinya?


Dawn Reader: How Do You Memorize?
dawnreader.blogspot.com

Berbagai ide, wacana, tentunya memories juga, seperti kita melihat album foto,tapi yang ini bener-bener mendetail karena berbentuk tulisan menceritakan dari hal yang kecil sampai besar atas suatu kejadian yang pernah menimpa kita. Saya jamin Anda akan kaya akan memori! Apa apa yang terjadi saat Anda masih kecil pada hari jam dan tahun tertentu, yang secara logika pada manusia biasa tidak akan ingat, tapi karena ada tulisan kita zaman dahulu, memori kita akan bermain, teringat pada masa dulu yang benar-benar penuh kenangan.

Bisa juga ketika kita buntu akan sesuatu ide, baik saat ingin menyelesaikan suatu masalah di pekerjaan, atau pertanyaan dalam kehidupan, ternyata bisa kita temukan pada tulisan kita belasan tahun lalu, berupa konsep simple, awalnya ngawur, ternyata kita angkat di zaman ini sebagai ide brilian, kemudian kita kembangkan sesuai kebutuhan. Possible kan?

Decision
Sering menulis berarti terbiasa juga untuk melakukan tulisan berupa gambaran konsep, baik diagram, tabel, maupun yang lain, sebentuk planning atau hanya skema sederhana untuk memahami apa yang sedang terjadi. Karena untuk tertentu, kita perlu membuat skema atau bagan agar momentum tersebut benar benar kita pahami.

Jadinya secara naluri para penghobi menulis, lebih cenderung mencerna sesuatu sebelum membuat decision. Harapannya sih timbul progress positif, bagaimana seseorang akhirnya bisa terbiasa untuk melakukan grand planning dalam membuat keputusan.

Timbul sederet manfaat positif kan? Beberapa poin itu yang saya rasakan. Bisa jadi banyak orang di luaran sana yang suka menulis sudah merasakan hal yang sama seperti saya. Siapa tahu ada kawan-kawan pembaca yang belum terlalu suka menulis, masih proses untuk menjadi kebiasaan (menulis), dengan menyadari beberapa poin tersebut, akhirnya memaksa dirinya untuk menjadikan menulis sebagai hobi dan rutinitas.

Patut dicoba loh! Dan saya yakin tidak ada ruginya.

Mulai mencoba kuy!

Salam hangat dari saya.




Furqon643

0 komentar:

Posting Komentar