WELCOME

Banyak wacana yamg bisa didapat. Tinggal pilih kategori sesuai kepo. Enjoy it!

Minggu, 26 Januari 2020

Cara Menata Container di Atas Kapal Agar Tidak Membingungkan Pemilik Container

Pernah lihat kapal dengan muatan kontainer yang banyak banget kan? Mungkin kebanyakan dari kita sudah tahu bahwa kontainer tersebut didominasi dengan barang barang kiriman yang harus dikirim dari satu alamat ke alamat tertentu di seberang sana, biasanya selain terbatas dengan jarak, terbatas pula oleh kondisi perairan yang luas, karena sama-sama kita tahu Indonesia ke negara kepulauan, dua pertiga wilayah dari Indonesia merupakan wilayah perairan makanya itu banyak sekali pelabuhan di Indonesia. Kalau jalur udara itu mahal, maka jalur laut menjadi pilihan banyak orang.

Sekarang misalkan satu kapal bisa memuat 300 hingga 1600 kontainer. Berangkat dari pertanyaan beberapa pembaca di artikel saya yang lalu, pada kesempatan kali ini saya ingin memberikan sedikit gambaran kepada para pembaca, khususnya beberapa penikmat bacaan yang mempunyai interest tersendiri terhadap dunia ke pelabuhan: identik dengan kapal, pelayaran, kontainer peti kemas, dan asinnya air laut.


Salah satu contoh kapal komersial, membawa ribuan kontainer baik di dalam palka kapal dan di atas deck kapal, sumber gambar en.wikipedia.org

Sebelum beranjak lebih jauh mari kita ketahui bersama dulu, ada istilah yang sudah standar dan diakui oleh berbagai pelayaran di konsep keilmuan, mengenai pembedaan space yang tersedia di kapal.

Wacana sebelumnya tentang apa isi kontainer.

Sederhananya seperti ukuran panjang, atau jarak, yang menghubungkan suatu titik tertentu ke titik lainnya, sama-sama kita ketahui ada standar-standar internasional tersendiri yang sudah diakui oleh dunia. Misalkan centimetre, milimeter, desimeter, kilometer dan meter. Kita sama-sama paham, kurang lebih persatuan centimetre itu jaraknya seberapa, dan kurang lebih 1 meter itu jaraknya berapa. Utamanya kegiatan kita sehari-hari yang membiasakan kita familiar terhadap satuan satuan jarak tersebut.

Sama seperti penempatan barang, yaitu kontainer peti kemas ketika berada di atas kapal komersial. Ada peristilahan baku di dalam dunia perkapalan, selain untuk mempermudah pengecekan ataupun penempatan barang sesuai kehendak pemilik kapal, distribusi barang yang ada di dalam kontainer pun bisa lebih cepat serta efisien dilakukan. Tentu menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pula yang berkonotasi negatif seperti penurunan kualitas barang yang ada di dalam kontainer, dimana nantinya berimbas kerugian pada konsumen, serta faktor safety bagi awak kapal, garis besarnya seperti itu, tapi nanti akan saya jelaskan lagi lebih detail sedikit agar teman-teman bisa paham apa yang dimaksud.

Istilah baku seperti apa untuk penempatan barang di atas kapal? Bay-row-tier. Pernah mendengar atau belum? Kalau mungkin ada temen yang kerja di pergudangan, baik industri maupun pergudangan yang lain, mungkin sedikit mengenal istilah ini tapi coba saya jelaskan sedikit.


Contoh kasar bay row tier, sumber gambar posey-intl.com

Sekarang kita lihat kapal laut komersial yang biasanya membawa kontainer. Sebuah kapal, mempunyai bidang satuan yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Secara simpel pada satuan peristilahan pemuatan di kapal, bay identik dengan panjangrow identik dengan lebartier identik dengan tinggi.

Untuk mempermudah mari ikut saya menerawang sejenak contoh yang saya sajikan.


Coba lihat sejenak contoh kapal yang di lihat dari atas, amati panjang lebar dan tinggi kapal, sumber gambar boats.drivemag.com

Sekarang saya beri contoh. Pertama untuk memahami bay. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, bay identik dengan penempatan kontainer secara melintang, terhadap panjang kapal. Tapi jangan lupa ada dua jenis kontainer, yaitu kontainer pendek alias 20 feet dan kontainer panjang alias 40 feet.


Ini contoh container 20 feet, dia memakan satu bay, sumber gambar sintracargo.com


Sedangkan ini container 40 feet, jika dimuat di atas kapal, dia memakan 2 bay, kenapa begitu, karena setting kapal untuk bay sesuai standar panjang 20 feet artinya kontainer pendek, sumber gambar sintracargo.com


Sekarang kapal ini, ada berapa bay di atas kapal? Sumber gambar deltamarin.com

Coba lihat, coba hitung, secara konsep panjang kapal dari depan ke belakang, ada berapa kontainer yang bisa berjajar? Itulah bay.

Pada kapal di atas, kalau ada pembaca yang menjawab 20 bay, berarti benar. Karena secara melintang, dari depan ke belakang, kontainer bisa berjajar 20 jajar. Berarti kita bisa bilang ada 20 bay di atas palka kapal.


Sehubungan dengan jumlah bay, dan pembedaan container panjang dan pendek, untuk gambar kali ini berapa bay di atas kapal? Sumber gambar jrshipping.com

Jika pembaca cukup jeli, mungkin menjawab terpikir untuk menjawab 14 bay di atas kapal. Karena cukup terlihat di sana, ada kontainer panjang dan ada kontainer pendek, kontainer panjang memakan 2 bay, kontainer pendek memakan satu bay.

Jika ada yang belum jelas coba amati gambar dan cerna kembali, mudah kok. Tapi saya harap ulasan tentang bay cukup simple. Intinya, bay adalah perhitungan dari depan ke belakang. Satu bay setara dengan 1 kali panjangnya container 20 feet.

Sekarang kita beranjak ke row. Row adalah hitungan banyaknya ruas atau space yang bisa dipakai kontainer, identik dengan lebar. Kalau kita berbicara kapal, maka peletakan kontainer yang identik dengan lebar alias dari kanan ke kiri kapal ataupun sebaliknya, maka itu adalah row.


Ini adalah row, lebar, hitungan menyamping ke kanan kiri, atau pun sebaliknya, sumber gambar dokumen milik pribadi


Bisa dihitung ada berapa row pada gambar tersebut, sumber gambar dokumen milik pribadi


Ada berapa row pada kapal tersebut? Kalau Anda menjawab 7 row maka jawaban anda benar dan Anda sedikit banyak paham akan konsep row ini, sumber gambar depositphotos.com

Gampang kan memperhatikan row kapal? Identik peletakan kontainer secara lebar kapal, dari kanan ke kiri atau sebaliknya. Udah gitu doang. Sekarang mari kita beranjak ke tier jadi ini hal yang paling mudah.

Identik dengan tinggi, alias berapa tumpukan kontainer yang ada di depan mata. Jika ada dua tumpuk maka itu adalah 2 tier, jika ada lima atau enam maka itu adalah 5/6 tier.


Seperti pada gambar, row paling kanan hanya 3 tier, dan 5 row sampingnya sejumlah 5 tier, karena yang paling kanan sendiri ada tiga tumpuk kontainer, dan 5 baris sampingnya kompak ada 5 tumpuk kontainer, sumber gambar dokumen milik pribadi

Nah semoga bay-row-tier ini menjadi wacana baru. Siapa tahu ada juga kawan-kawan pembaca yang bekerja di pabrik, atau pergudangan, kemudian menggunakan konsep ini untuk lebih mudah lagi dalam menemukan barang barang tertentu.

Sekarang mari kita menjawab pertanyaan inti yang dijadikan sebagai topik pada kesempatan kali ini: bagaimana cara menata kontainer yang ada di kapal agar bisa didistribusikan kepada pemilik barang, kan pada kotak semua, persegi panjang, apakah pemilik barang atau pihak pelayaran yang mendistribusikan barang-barang tersebut di dalam kontainer itu tidak bingung? Takut bercampur sama kontainer lain, atau ketika sudah turun dari kapal salah kirim ke orang yang berbeda? Mengingat bentuknya kotak semua?

Jawabannya ada dua, yang pertama sudah dijelaskan tadi di atas, bahwasanya peletakan kontainer dengan isi barang-barang khusus, misalnya kontainer ini berisi 10 ton pakan ternak yang dikirim oleh bapak Supriadi di Jawa untuk bapak Alexander di Kalimantan. Untuk kontainer sebelahnya, berisi 200 dus Aqua gelas yang hendak dikirim dari Jawa ke pulau Batam. Ada lagi kontainer di sebelahnya itu berisi bahan-bahan bangunan seperti besi besi dan kayu yang harus dikirimkan dari pulau Jawa ke Makassar. Sedangkan kontainer tertumpuk di tier atasnya berisi mobil, yang harus diantar ke Makassar ke salah satu dealer di kota.

Memang, semuanya kotak, berwarna-warni, terkadang warnanya sama, namun masing-masing kontainer isinya berbeda, ada barang beragam orang di kota seberang sana, semuanya tertumpuk dan tertata di dalam dan di atas kapal, tapi ada beberapa pembeda, yang membedakan antara satu kontainer dengan kontainer yang lainnya. Apa itu?


Nomor kontainer, alias nomor prefix, tiap-tiap kontainer mempunyai nomor yang berbeda, ada kombinasi huruf dan angka, sumber gambar bic-code.org



Nomor prefix tersebut ada di atas kontainer, di samping kanan kiri serta pintu muka belakang, sumber gambar macandrews.com


Contoh nomor prefix yang ada di samping kanan dan kiri kontainer, sumber gambar pier2pier.com

Jawaban kedua, agar pemilik kapal atau pengusaha pelayaran tidak bingung, meminimalisir barang tertukar, ada yang namanya bay plan, yaitu seperti daftar, di mana terangkum berbagai hal tentang kontainer yang dimuat di kapal, seperti berat container tersebut, isi barang dan nama pemilik barang yang ada di dalam kontainer tertentu (setiap prefektur atau setiap kontainer yang dimuat di kapal terdapat daftar nama pemilik barang, isi dari barang tersebut, letak kontainer tersebut di kapal yaitu bay berapa row berapa tier berapa, dan sejumlah keterangan lain yang penting).

Jadi para pengusaha pelayaran yang memiliki kapal tersebut tidak bingung dalam mendistribusikan barang agar sesuai dengan alamat yang diinginkan oleh pengirim. Barang-barang yang dibongkar dari kapal (kontainer peti kemas) biasanya didistribusikan ke depo dulu, lalu dari depo diantar ke alamat masing-masing sesuai permintaan pengirim.


Contoh simpelnya seperti ini, ada nomor prefix, ada juga data isi barang apa, dan pemiliknya siapa, sumber gambar adam-sullivan.com


agak gak jelas tapi gambarannya seperti ini, sumber gambar clearwater-gmbh.de


contoh paling sederhana seperti ini, hanya saja ini kurang lengkap, tapi kalau di sistem (komputer data) bakal lengkap dan terperinci, sumber gambar link.springer.com

Biasanya hanya gambaran kasar yang bisa kita dapat dari hitam diatas putih, namun pada sistem data di komputer, semua informasi yang dibutuhkan bisa terkuak, seperti nomor prefix kontainer, letaknya nomor kontainer tertentu dimana kita bisa tahu, baik bay-row-tier. Juga informasi lain yang lebih terperinci seperti isi kontainer itu apa, pemiliknya atas nama siapa, kemudian akan didistribusikan ke alamat mana.


Contoh seperti ini juga simple, sumber gambar dokumen milik pribadi

Dengan kelengkapan dokumen seperti ini, pihak pemilik kapal atau pelayaran tidak akan bingung jika hendak melakukan kroscek barang.

Bagaimana dengan kapal yang membawa dua tujuan? Misalkan satu kapal, membawa kontainer kontainer dengan tujuan Makassar dan ada kontainer kontainer tujuan Batam?

Pastinya mereka melakukan transit, berlayar, berlabuh dulu di Makassar, kemudian menurunkan (bongkar peti kemas) sejumlah container yang harusnya didistribusikan ke kota Makassar dan sekitarnya, lalu melanjutkan berlayar ke kota Batam.

Bagaimana penataan di kapalnya biar tidak tercampur? Pembedaan bay row tier tersebut. Biasanya beda tujuan, maka peletakan kontainer nya berbeda bay. Supaya memudahkan pembongkaran di tempat transit.



Sekian wacana melantur dari saya sebagai praktisi pelabuhan, semoga bermanfaat dan bisa diambil pelajaran, kalau udah dibaca dan dicerna dengan baik, selamat, Anda telah berhasil meningkatkan level otak berupa menambah wacana Anda tentang kepelabuhan.

Semoga dalam penjagaan Tuhan selalu kapanpun dimanapun, selamat beraktifitas, salam kenal, jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.

See you!





Furqon643



Sumber:
Di sini.
Selebihnya pengalaman pribadi.

0 komentar:

Posting Komentar