Sejauh yang diketahui, lotre adalah satu bentuk undian, di mana pemenang akan mendapatkan hadiah, sesuai keinginan provider yang mengadakan lotre. Kalau Indonesia sih nggak seberapa, cuman di barat sana rame banget. Muncul dalam jangka waktu tertentu nama-nama sebagai pemenang, dengan jumlah hadiah yang benar-benar menggiurkan. Tapi ada satu fenomena yang sempat mencuri perhatian para peneliti, serta pemerhati psikologi.
Produk lotre eksis di barat selama ada beberapa nama. Tiga nama besar di antaranya Powerball, 2by2, dan Lotto America.
Hadiahnya pun nggak main-main. Mulai dari uang sejumlah ratusan ribu dolar, hingga jutaan bahkan ratusan juta dolar.
Salah satu pemenang yang menggemparkan, coba Anda lihat baik-baik berapa jumlah uang yang didapat, kemudian kalkulasikan ke mata uang kita, sumber gambar insideedition.com
Mengintip dari powerball.com, banyak nama yang sudah merasakan kemenangan dari lotre ini. Tammi dan James Miller, tanggal 26 Oktober 2019 memenangkan jackpot lotre sebesar 2 juta dolar. John Engstrom, seorang profesor di salah satu universitas Amerika, mendapat rezeki berupa kemenangan lotre dengan uang sejumlah sejuta dolar pada tanggal 8 Januari 2020 lalu.
Jumlah yang sama juga diterima Shatarra Johnson pada tanggal 3 Januari 2020. Blaine Marston juga nominal yang sama pada tanggal 1 Januari 2020. Bill Lawrence malah menerima kurang lebih 150 juta dolar pada 16 Desember 2019 bertepatan dengan ulang tahun pernikahan dia yang ke-20.
Phillip Chippewa dari Michigan juga mendekati bilangan tersebut, dia mendapat 80 juta dolar pada 21 September 2019. Dan masih banyak lagi nama yang tidak bisa saya sebutkan satu demi satu.
Apakah mereka semua sukses dalam kehidupannya setelah mendapat nominal dengan jumlah yang menakjubkan?
Edward Ugel, penulis, sekaligus pembicara dan saat ini yang pernah bekerja sama dengan beberapa stasiun televisi, menyebutkan dalam bukunya, Money for Nothing: One Man’s Journey Through the Dark Side of Lottery Millions bahwa sejauh sepengetahuan dia, hanya sebagian kecil pemenang lotre, alias orang yang tiba-tiba tertimpa rezeki besar banget, yang bisa bahagia, dan sangat sedikit sekali dari mereka merasakan kebahagiaan itu dalam jangka waktu lama, berangkat dari penelitian kecil dia terhadap dominan pemenang lotre.
Don McNay, salah seorang expert dalam konsultan finansial, pernah menyebut pada majalah Time,
“So many of them wind up unhappy or wind up broke. People have had terrible things happen,”
Banyak dari pemenang lotre berakhir tidak bahagia, ataupun bangkrut, banyak dari mereka mengalami kejadian berkonotasi negatif lain.
salah satu pakar finansial yang menjadi salah satu pihak pemerhati topik "rezeki nomplok", sumber gambar amazon.co.uk
Sang expert konsultan finansial ini mendiskusikan tentang anggapan negatif terhadap culture lotre dengan pihak majalah Time. Maklum, karena berbagai tragedi yang terjadi pada kebanyakan pemenang lotre, sempat viral stereotip masyarakat barat tentang efek negatif kemenangan undian terkait, seperti mindset "curse of lottery", atau kutukan yang bisa didapat pada para pemenang lotre.
Saya beri contoh beberapa.
ABC News pernah mengulas seorang pemenang lotre berjumlah 315 juta dolar pada tahun 2002, Jack Whittaker. Sekitar 4 tahun dari kemenangan, usahanya bangkrut, disusul dengan kematian anaknya yang wanita, sekaligus salah satu cucunya yang cewek, keduanya meninggal karena overdosis obat-obatan. Jangankan 4 tahun kemudian dari kemenangan, hanya dalam jangka waktu 8 bulan dari kemenangan jackpot slot tray saja dia sudah sempat perampokan uang ratusan ribu dollar.
Tahukah Anda akhirnya apa pengharapan dia dan istrinya? Mereka berharap bisa kembali ke masa lalu, kemudian di hari kemenangan mereka ingin segera menyobek dan memusnahkan tiket kemenangan.
Beda cerita dengan Abraham Shakespeare, pemenang lotre 30 juta dolar di tahun 2009. Setelah sebelumnya banyak momen mengeluh tentang penyesalan sudah menang lotre ke saudara kandung, pada tahun 2012 dia terpaksa bertemu dengan Tuhan, alias meninggal karena menjadi korban pembunuhan dari temannya sendiri yang baru dikenal.
David Lee Edwards pada tahun 2001 memenangkan 27 juta dolar di Florida. Seorang pengangguran, tidak bekerja, dan mendapat duit segitu serasa tertimpa nikmat surga. segera saja Dia membangun bisnis kecil-kecilan yang mempunyai gerak di bidang fiber optik, namun di sisi lain dia juga membeli beberapa rumah mewah, sebuah mobil bonafit berupa Lamborghini, sebuah pesawat jet kecil, 3 kuda pacuan, dan beberapa hal ekstrem lain.
Sayangnya beberapa waktu kemudian dia dan istrinya terjerumus pada ketergantungan narkoba. Dan sang pemenang sendiri, akhirnya meninggal karena overdosis, setelah sebelumnya dia kehilangan seluruh uangnya karena bangkrut.
lotre di barat sana merupakan salah satu fenomena financial yang dilindungi regulasi negara, sumber gambar 10news.com
Jeffrey Dampier, dari Illionis, memenangkan 20 juta dolar. Sifat kedermawanan pun seakan muncul, lalu dia memberi banyak hadiah serta bantuan finansial kepada hampir seluruh keluarganya. Tapi tetap saja, salah satu adik menantu, Victoria Jackson, masih merasa kurang, akhirnya dia pula yang 7 tahun kemudian semenjak tahun kemenangan saudaranya tersebut, berani melakukan pembunuhan berencana dengan menembak belakang kepala laki-laki. Tanto menembak dengan senjata dan peluru asli, bukan dengan kata-kata i love you seperti teman-teman milenial sekarang.
Urooj Khan , pada tahun 2012 sempat memenangkan lotre dengan hadiah sejumlah sejuta dolar. Sayangnya tak beberapa lama setelah kemenangan, dia menjadi korban pembunuhan berencana dengan racun sianida. Pelakunya? Keluarganya sendiri.
Michael Carroll memenangkan hadiah masih pada umur 26 tahun, sejumlah 15 juta dolar pada tahun 2002. Karena umurnya yang masih muda belia dan sifat hedonisme, minim wacana juga dan kesadaran finansial, Dia terkenal di Amerika dengan nickname "lotto out". Artinya mungkin kurang lebih sempat menang lotre Lotto, dan dia ingin menghambur-hamburkan semuanya.
Kebiasaannya pasca kemenangan, dia menghabiskan banyak hari dan malam untuk berpesta, menikmati dunia malam, wanita wanita kupu-kupu malam, serta obat-obatan terlarang. Bisa diprediksi ending nya bagaimana. Selain karena uangnya habis, Dia terpaksa akhirnya mendekam di penjara karena kasus perkelahian, dan kasus narkoba.
Memang sesuai peribahasa, makin kuat financial maka godaannya makin besar, sumber gambar istockphoto.com
William "Bud" memenangkan 16,2 juta dolar, kali berikutnya dia langsung membuat beberapa bisnis serta membeli beberapa barang mahal: mobil, pesawat meskipun dia tidak bisa mengendarainya, beberapa bisnis bonafit, dan usaha restoran.
Tapi akhirnya dia bermasalah dengan pihak kepolisian Pennsylvania. Pasalnya, dia terkait dengan pembunuhan berencana terhadap saudara kandungnya sendiri, terindikasi membayar seorang pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa saudaranya. Dia juga terjerat kasus menggunakan senjata ilegal terhadap seorang debt collector.
Billie Harrel, seorang pemenang dari Texas dengan nominal 31 juta dolar, dia benar-benar murah hati, dengan mendonasikan sebagian besar uang kemenangan tersebut kepada orang-orang terdekat serta masyarakat yang benar-benar miskin terutama para gelandangan.
Tapi tidak ada 2 tahun, seluruh uangnya habis. Setelah bercerai dengan istrinya, Dia memutuskan untuk bunuh diri dengan menembak kepalanya, sambil menorehkan tulisan sebagai pesan terakhir sebelum kematian:
winning the lottery is the worst thing that ever happened to me
Memenangkan lotre adalah hal yang paling buruk yang pernah dia rasakan selama hidup. Antara seram dan kasihan ya?
bagi dominan orang depresi bunuh diri adalah salah satu keputusan terakhir, tapi sebenarnya tanpa bunuh diri pun, ada banyak solusi terbaik daripada solusi yang buruk ini, sumber gambar ozy.com
Setelah kita terjun dan mengetahui beberapa fenomena (saya sebutkan beberapa padahal banyak karena kalau saya menyebutkan banyak, nanti artikel ini jatahnya habis hanya untuk menyebut para korban) tersebut, muncul tanda tanya besar di dalam pikiran kita, sebenarnya apa yang terjadi? Apakah kutukan lotre itu benar-benar ada?
Semua ada jawaban ilmiah guys. Meskipun National Endowment for Financial Education menemukan data bahwa hampir 70% dari penerima rezeki nomplok lotre benar-benar menghabiskan uangnya dalam beberapa tahun saja, ataupun ada beberapa yang menemukan ending buruk. Berarti 30% sisanya mereka cukup sukses dalam melakukan manage keuangannya.
Never had that amount of money
Salah satu alasan yang masuk logika dikemukakan oleh Richard Lustig, penggebuk drum yang pernah memenangkan lotre sama pula, dengan jumlah yang menakjubkan. Beliau bilang, beberapa ending horor alias tragedi banyak pemenang lotre yang termasuk rejeki nomplok tersebut disebabkan karena kebanyakan pemenang tersebut tidak pernah mendapat uang dalam jumlah menakjubkan.
Bayangkan saja jutaan dolar tiba-tiba dari tangan, sumber gambar depositphotos.com
Dia pernah menang. Tapi dia tetap bahagia hingga sekarang bersama istri dan anaknya. Bukannya pernah mendapat atau pernah memegang uang sedemikian banyak tetapi dia tidak menampik, terkadang jumlah uang sangat banyak yang datang tiba-tiba membuat psikis orang tertentu merasa "kaget". Meskipun diri mereka merasa mereka siap untuk momen tersebut. Tapi ternyata fakta berkehendak lain.
Lifestyle
The Daily Beast, pernah mengatakan hal serupa, seperti pada poin diatas, di mana mereka mengungkap bahwa rezeki nomplok atau windfall pada banyak orang, disebut oleh ahli ekonomi sebagai "positive income shock", atau Exogenously higher income, mendapat uang dalam jumlah besar, mereka shock, lalu terjadi peningkatan drastis secara tiba-tiba pada lifestyle, kemudian berdampak pada berkurangnya kualitas hidup baik secara spending secara kacamata finansial maupun decrease kesehatan orang tersebut.
Ketika memiliki kekuatan finansial secara tiba-tiba, bagi banyak orang muncul godaan terbesar yaitu secara tidak sadar keinginan mengkomunikasikan peningkatan taraf sosial berupa merubah standart lifestyle, sumber gambar tallypress.com
Seseorang yang belum pernah merokok akhirnya merokok, jarang minum akhirnya terperangkap kecanduan minuman keras. London's Evening Standard menyebutkan, pernah ada beberapa kasus, misalnya seperti salah seorang pengangguran Jerman, yang pernah menang satu jutaan dolar, juga seorang kelahiran Inggris, Philip Kitchen, dengan kondisi sama yang meninggal karena minuman keras.
Forgot there is tomorrow
Masih dari drama tersebut, kebanyakan orang dia prediksi sempat merasakan yang dia rasakan pula: lupa akan hari esok.
Karena masih berkaitan dengan rasa kaget pada poin sebelumnya, sehingga dominan orang yang kita sebut kan tadi sedikit banyak merasakan "lupa sejenak". Padahal masih ada hari esok. Keinginan untuk spending mengalahkan logika untuk saving, memanage uang menjadi pilihan kedua, alokasi finansial untuk beberapa hal yang selama ini terpendam kurang lebih meningkat status menjadi pilihan pertama untuk dilakukan.
Jangan lupa ada hari esok, tahun depan, dan beberapa tahun, tentu jika kita masih ada umur, sumber gambar civicgardencenter.org
Manage money
Richard Lustig, meskipun hanya seorang drummer band biasa, tapi dia membuat keputusan yang tepat setelah kemenangan besarnya tersebut: menyewa seorang financial planner dan membayar seorang akuntan pribadi yang mempunyai kredibilitas baik dalam profesinya.
Jadi dua orang ini cukup banyak membantu dia dalam mengatur keuangan. Rasa lupa diri di tekan dengan baik, stereotip pun dipenuhi dengan keinginan berinvestasi positif.
Social aspect
Kita nggak menampik juga kenyataan bahwa dengan kemenangan tiba-tiba secara finansial, bisa membuat iri beberapa orang bahkan keluarga sendiri.
Tapi kita juga manusia yang terbatas, nggak bisa menorehkan takdir seperti keinginan kita. Masih ada Tuhan di atas yang mengatur segalanya. Tapi untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya memang kita melakukan sesuatu yang positif, seperti yang telah dicontohkan beberapa pemenang di atas, yaitu dermawan terhadap sesama terutama keluarga.
Greed, alias tamak, atau menuruti ego diri sendiri terhadap keunggulan financial tersebut bisa mendatangkan berbagai hal yang negatif. Paling tidak, berbagi terhadap sesama bisa ikut membuang hal-hal negatif yang tidak kita inginkan. Meskipun ada contoh pemenang di atas, sudah melakukan banyak kedermawanan tetap saja berakhir tragedi: dibunuh. Tapi tidak mengapa, itu sudah takdir yang harus dilaluinya.
Paling tidak jika kita di posisi mereka, ada baiknya melakukan poin-poin positif dari beberapa sisi di atas, dan meyakinkan diri bahwa ini adalah kesempatan besar untuk bersedekah. Di sisi lain jika memang kita belum mempunyai kondisi psikis dan edukasi memahami keunggulan finansial yang tiba-tiba tersebut, ada baiknya kita melakukan seperti yang dilakukan oleh salah satu drummer di atas, yaitu mengembalikan semua pada ahlinya: konsultan finansial.
Memang contoh yang telah saya paparkan terjadi dominasi di Amerika, tapi rezeki nomplok seperti ini bisa terjadi pada siapa saja. Bisa pula pada Anda suatu hari nanti. Paling tidak dari pengalaman beberapa orang di atas kita bisa berkaca, dan menemukan solusi solusi yang solutif, agar tidak terjadi hal-hal negatif yang persis seperti mereka rasakan.
Selain pelajaran bagi saya sendiri pribadi, yang seringkali menginginkan rezeki nomplok datang tiba-tiba dalam jumlah sangat besar entah miliaran atau triliun, semoga kawan-kawan pembaca juga bisa merenung sedikit. Karena banyak contoh, ketika mereka mendapatkan rezeki nomplok sangat besar, ternyata dominan 70% dari mereka menyesal telah mendapat uang tersebut.
Mungkin berbeda kondisi dengan orang kaya yang berangkat dari nol, dari tidak memiliki apa-apa dan sekarang bisa beli hampir apa saja yang dia inginkan. Karena mereka telah melalui proses panjang. Dan dari situ mereka mendapat pembelajaran hidup penting, bahwa apa-apa yang mereka dapatkan ternyata membutuhkan banyak sekali pengorbanan, sehingga mereka lebih menghargai segala apa yang mereka miliki.
Apakah Anda masih ingin kaya mendadak?
Semoga bermanfaat, selamat beraktifitas, dan harapan saya Anda semua di jaga selalu Tuhan dimanapun kapanpun sekeluarga.
Furqon643
Sumber
Di sini.
Di sini.
Minggu, 26 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar