WELCOME

Banyak wacana yamg bisa didapat. Tinggal pilih kategori sesuai kepo. Enjoy it!

Minggu, 26 Januari 2020

Kenapa Seseorang Bisa Memiliki Ketergantungan Terhadap Game? Simak Ini

Sebelum mengulas lebih jauh, izinkan saya mengajak kawan-kawan semua ikut saya ke bilik pembuatan sebuah game.

Di studio provider alias pembuat game, sekumpulan orang cerdas dan pintar dengan keahlian masing-masing saling mengisi dan bekerja sama untuk membuat sebuah program alias game, dimana ketika dimainkan, maka sang pemain akan merasakan kebahagiaan, penasaran yang terus-menerus, kenikmatan saat bermain game tersebut.

Di bagian promosi alias marketing, ada orang-orang yang siap mempromosikan game tersebut, agar konsumen yang didapat bisa banyak, over dari ekspektasi, sehingga ketika game sudah dilaunching, maka profit atau laba akan datang mengucur deras, sehingga bisa memunculkan profit, yang cukup untuk dibagi-bagi pada para karyawan yang telah mencurahkan waktu dan tenaga untuk membuat game tersebut.


Sumber gambar pcgames.de

Kondisi yang cukup wajar, karena pembuat game adalah sebuah lembaga yang diisi oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya, demi menciptakan sebuah produk, di mana setelah launching, pendapatan yang yang dihasilkan harapannya bisa diputar kembali untuk eksistensi produk berikutnya, membayar berbagai tagihan perusahaan seperti biaya karyawan, sewa tempat, pengembangan peralatan atau barang-barang administrasi perusahaan, persis seperti sebuah CV atau PT kecil.

Seiring waktu, pengembangan maupun mengeluarkan rilis game baru akan dilakukan, demi menggaet lebih banyak konsumen lagi dengan pangsa pasarnya masing-masing, sehingga profit akan lebih mengucur deras lagi dua atau tiga kali lipat daripada sebelumnya, sehingga orang-orang yang bekerjasama di suatu perusahaan tersebut bakal mendapat profit berlebih, demi kehidupan keluarganya masing-masing, plus sebagai biaya operasional perusahaan, maupun rencana ekspansi ke depannya.

Jangan lupa, orang-orang yang ada di studio game itu pada udah menikah ada yang masih single, ada supervisi ada manajer ada accounting ada bagian marketing, struktur normal seperti pada perusahaan kecil. Semua pada cari makan. Kita bisa melihat seperti startup yang banyak bertebaran sekarang. Katakanlah seperti go-jek, grab, maupun platform lain seperti Bukalapak, Alibaba, kesemuanya merupakan perusahaan-perusahaan yang yang mengambil bidang di dunia maya, dengan bentuk produk yang berbeda.


Coba rasakan sedikit bagaimana hiruk pikuk disana, sumber gambar sevendaysvt.com

Dari situ, game akan dibentuk sedemikian rupa, agar memunculkan rasa penasaran dan kenyamanan sehingga banyak orang yang akan memainkan, melakukan pembelian fitur-fitur dalam game, bahkan muncul penasaran pada level berikutnya, diharapkan game bisa membuat ketergantungan pada banyak konsumen. Intinya profitable alias uang.

Itu adalah salah satu alasan mengapa orang cenderung memiliki ketergantungan pada game. Coba saya ulas sedikit pada kesempatan kali ini beberapa hal yang terkait penyebab addictive in game.

Reaksi kimia pada otak
Seorang psikologi bule, Dr. Nicholas Kardaras, pernah menulis di New York Times, sempat menjadi headline juga di tahun 2016, mengatakan bahwa game-game saat ini adalah digital heroin. Masih para bule juga, Patrick Markey dan Christopher Ferguson yang mana merupakan pemerhati psikologi game, mengatakan hal yang kurang lebih sama, di mana bermain game kemungkinan besar bisa menimbulkan ketergantungan.


Sumber gambar mindlabpro.com

Ketiga bule tersebut berangkat, dari rentetan penelitian yang mengungkap, bahwa ketika orang-orang bermain game, otak memproduksi zat yang dinamakan dopamin, sehubungan dengan orang tersebut yang merasakan kenikmatan saat bermain game, dimana zat dopamin ini juga keluar saat orang merasakan enak, pada momen-momen tertentu. Dunia medis menyebut momen ini saat "pleasure pathways".

Sementara itu beberapa peneliti lain malah menemukan hal yang positif, sementara orang bermain game, ada bagian-bagian tertentu dalam otak yang berkembang, semisal Salah satu bagian kecil pada korteks otak. Di sana, tumbuh bagian jaringan tertentu, di mana berhubungan dengan kemampuan seseorang dengan sikap sikap kognitif seperti solving problemmaking decision, alias kemampuan pembuatan keputusan, dan kemampuan navigasi.


Di sini letaknya guys, sumber gambar neuroscientificallychallenged.com

Simple sih konklusinya. Ketika kita menikmati bermain game, maka otak menghasilkan zat dopamin, saya ketika kita merasa nyaman, makin senang dalam bermain game sebagai bentuk relaksasi, tak menutup kemungkinan pula momen seperti ini kita rindukan secara tidak sadar di waktu kedepannya, betsandingan dengan curious, alias rasa penasaran yang muncul, lama lama menjadi ketergantungan.

Tapi tenang saja menurut penelitian WHO alias World Health Organization, orang-orang yang terkena sindrom ketergantungan dalam bermain game, alias game adiktif, hanya 3 sampai 4% saja dari pengguna game total di seluruh dunia. Ketergantungan game menjadi kondisi syndrome yaitu efek negatif dalam sisi mental, ketika ketergantungan terhadap game jika seseorang tersebut benar-benar tidak bisa jauh dari bermain game dalam keseharian, merasa resah jika tidak bermain game, dan muncul banyak efek negatif, seperti efek sosial, unsur depresi, dan sederet hal negatif lainnya.


Hati-hati jadi tergantung dengan dunia games, sumber gambar wikihow.com

Alat refreshing
Orang normal pada umumnya, dalam kehidupan ada lika-liku sendiri-sendiri. Pusing terhadap pekerjaan, mahasiswa dan anak sekolah yang ingin refreshing sehubungan dengan kegiatan sekolah dan kuliah nya yang ketat, berbagai orang dengan berbagai profesi, tidak tercakup umur tertentu tapi hampir segala umur, banyak dari mereka ketika suntuk, game adalah suatu alat untuk pelampiasan, baik mencari kesenangan sementara, atau orang-orang tertentu yang ingin mendapatkan profit dari bermain game.

Jadi dalam kehidupannya ketika dia merasakan sedih lagi atau suntuk lagi, maka yang dilakukan kemungkinan besar adalah bermain game lagi. Dengan harapan suntuk bisa berkurang.


Kelihatannya senang banget bisa main game, sumber gambar pinterest.com

Dari sini bermain game bisa menimbulkan ketergantungan. Simple dan instan. Cenderung tidak membutuhkan biaya yang banyak dan urusan yang ribet sebelum memulai bermain game. Tidak perlu ke mana-mana tapi bermain game bisa dibawa ke mana-mana misalkan bermain game dengan handphone. Siapa yang tak tertarik?

Aspek sosial
Contohnya banyak sih, misalkan kebanyakan orang yang bermain game, menggunakan game ini sebagai alat untuk mengenal orang lain, menambah teman, berinteraksi dengan orang-orang yang hobi atau kesukaannya sama dengan si pemain, alat untuk bercanda dan bersua, mengemukakan dan saling berbagi pendapat, biasanya kita temui di game game online MMORPG atau daring. Hal ini bisa menimbulkan ketergantungan.


Enaknya bisa main game bareng temen, live lagi, sumber gambar xbox.com

Seseorang yang kangen temennya sesama pemain game, bisa berinteraksi banyak hanya dengan melalui game, karena ada momentum menyenangkan sendiri saat bermain game bersama sama, saya jamin, dia akan meluangkan banyak waktunya untuk bermain game, demi alasan alasan sosial.


Salah satu game paling eksis beberapa tahun terakhir ini, sumber gambar ekrut.com

Instant, simple alias sederhana tanpa biaya banyak
Tadi saya sempat mengatakan demikian tapi kali ini saya jadikan pada salah satu faktor penyebab tersendiri. Kalau bermain game di komputer, mau nggak mau mainnya di rumah di hadapan komputer nggak bisa dibawa kemana-mana.

Kalau bermain game nya di handphone atau mobile game, karena akses yang mudah, bisa sewaktu-waktu, tanpa biaya banyak hanya dengan kuota segelintir, hal ini bisa menyebabkan seseorang kecanduan bermain game apalagi jika ber main game telah menjadi kebiasaan. Namanya handphone kan dibawa kemana-mana. Kalau ada waktu luang sebentar, udah main pencet-pencet handphone, bermain game deh.


Dimanapun kapanpun bebas bermain, sumber gambar videoblocks.com

"Game" itself
Orang-orang cerdas pembuat alias provider game sengaja membuat game ini menjadi sesuatu yang adiktif. berbagai fitur dimaksimalkan dalam game seperti tiga dimensi yang halus, open world alias banyak map atau peta di game yang bisa dijelajahi, tingkatan level, musuh yang makin sukar seiring waktu bergulir dalam bermain game, aspek sosial di atas yang sudah kita bahas tadi jadi memungkinkan kita bertemu dengan player lain dan berkomunikasi, termasuk pula berbagai konsep yang sengaja di munculkan dalam game sehingga memberi kesan asyik.


Game bagus identik dengan grafik yang halus, sumber gambar bakabuzz.com

Selain banyak game merupakan free to play, bisa dimainkan gratis, di download di playstore sesukanya, faktor "wait to play" juga berpengaruh terhadap rasa penasaran kita. Sering kan kita temui game misalkan di mobile, tidak bisa kita mainkan terus-menerus tapi ada momen tertentu kita tidak bisa memainkannya menunggu bar atau semacam kotak tenaga dimana tenaganya habis maka harus menunggu tenaga penuh dulu baru game tersebut bisa dimainkan? Pernah menemui kan?


Loading bar progress seperti ini sering menemui kan? Sumber gambar pinterest.com

Progress bar, bisa terkait seperti ranking kita dalam game terkait dibandingkan dengan pencapaian para player seluruh dunia. Bukankah cara seperti ini makin membangkitkan rasa penasaran kita ingin mengalahkan wilayah tertentu sehingga kita lebih rajin lagi untuk bermain game kedepannya? Goal alias titik finish game dalam level-level tertentu juga berubah-ubah, kita kaitkan juga pada misi-misi dalam game. Penempatan gol yang berubah-ubah bisa menggelitik kita untuk lebih sering bermain game.



Wacana singkat dan ringan tapi semoga bermanfaat banyak ya. Selamat beraktifitas dan semoga dijaga Tuhan selalu dalam segala keadaan di manapun kapanpun. Salam kenal.


Furqon643




Sumber
1. Di sini.
2. Di sini.

0 komentar:

Posting Komentar