Halo kawan-kawan pembaca sekalian, bertemu lagi dengan ane, semoga selalu mengamati manfaat dari artikel artikel ane ya, harapannya sih sederet manfaat positif, jadi ane bisa panen nilai ibadah deh, asyiik!
Beberapa waktu lalu ane mengangkat topik sehubungan dengan pengalaman mengalami kecelakaan bermotor kendaraan roda 2 sehingga menyebabkan salah satu tangan patah. Pada artikel kali ini masih topik yang sama, hanya sekarang mengacu pada apa yang harus dilakukan saat kita terjadi kecelakaan.
Sumber gambar pakistantoday.com.pk
Tentu masih erat kaitan dengan kecelakaan kendaraan bermotor roda dua, tapi pada poin tertentu bisa diaplikasikan harapannya bila kita mengalami kecelakaan pada kendaraan roda empat. Tapi tetap ane tanam pengharapan agar wacana ini sebagai manfaat pengetahuan baru, dan ane berdoa selalu agar kita serta keluarga, kolega, kawan kita, tidak mengalami hal hal berkonotasi negatif ini hingga kapanpun.
Kalau saya secara pribadi ketika berkendara menggunakan roda dua, pernah mengalami beberapa kali kecelakaan. Mengingat tingginya intensitas melakukan perjalanan jauh.
Dari rumah menuju tempat kerja, bisa memakan waktu 1 jam setengah, pulang-pergi artinya dalam satu hari melakukan 3 jam perjalanan. Belum lagi kalau saya ingin pergi ke kampung halaman yang kadang 2 hari sekali, atau seminggu dua kali, di mana dari tempat kerja menuju kampung halaman bisa memakan waktu 3 jam perjalanan.
Tapi jangan salah guys, sederet kecelakaan kompak dilakukan karena miss pihak ketiga. Pernah menabrak kendaraan lain karena memang secara tiba-tiba kendaraan lain tersebut memakan jalur saya dan jarak untuk melakukan rem tidak maksimal.
Hati-hati kalau di jalan, seringkali kita sudah hati-hati tapi pihak lain serampangan, jadi imbasnya ke kita, sumber gambar mayorlaw.com
Ada juga karena orang lain pula yang tiba-tiba menyebrang tanpa melihat saya datang dari arah tertentu, ada pula yang karena kekurangsigapan pelaku pengatur penyeberang jalan, salah satu kecelakaan juga karena blindspot pengendara lain.
Tapi dari beberapa kecelakaan tersebut yang paling parah ketika kendaraan roda empat ada yang menyetir mobil secara ugal ugalan sehingga menyebabkan saya terkena imbas, menabrak pagar taman kota hingga salah satu tangan ane patah.
Ada beberapa wacana penting, bila kita menjadi korban kecelakaan. Semua sejauh pengetahuan dan pengalaman ketika mengalami kecelakaan paling parah dalam hidup ane.
Kita mulai aja ya. Pertama, ada yang harus pembaca lakukan, bayangkan anda sebagai pembaca sedang mengalami kecelakaan.
...
Kalau sudah dibayangkan, lanjut ke tahap berikutnya. Tapi tolong bayangkan setelah kecelakaan masih bisa membuka mata ya, takutnya membayangkan yang nggak-nggak, tiba-tiba udah di syurga gitu. Enak amat.
Breathing: coba bernafas. Kalau memang ada sesuatu yang menghalangi nafas seperti ada bongkahan kecil yang tidak dikenal di atas dada atau menutupi muka, maupun di sekitar lubang hidung, tapi masih bisa disingkirkan segera disingkirkan kalau bisa. Tapi paling tidak segera bernafas dan tarik dalam dalam. Lanjutkan nafasnya yang penting bisa bernafas enak, baik inhale exhale.
Visual kurang lebih mencoba memperbaiki penglihatan, mencoba membuka mata dan mengamati sekitar. Kalau memang bisa menoleh kanan kiri atas bawah, untuk memaksimalkan melihat sekitar secara visual, bisa dilakukan, hanya saja kalau memang ada rasa sakit ketika hendak melakukan toleh sana sini, jangan gegabah dan terburu, kenali dulu rasa sakit dari mana.
Kenali jika memang ada kerumunan orang yang mencoba menolong, lakukan komunikasi, biasanya pertanyaan yang sering terlontar adalah mana yang sakit, apa kita tidak apa-apa, dan beberapa pertanyaan lain yang senada.
Danger alias marabahaya sekitar, saya bisa ambil contoh seperti orang yang pasca kecelakaan menyadari bahwa dia itu sedang di tengah jalan, untuk mengambil posisi yang aman dan menghindari bahaya, dia bergegas ke pinggir jalan, atau tempat lain yang sekiranya aman dari tengah jalan tersebut.
Termasuk salah satu aspek menghindari bahaya di sini, ketika memang sudah bisa berdiri dan mengamankan diri sendiri, saatnya bersegera untuk mengamankan kendaraan dalam arti segera mematikan mesin kendaraan apabila pascakecelakaan mesin motor masih tetap menyala.
Sumber gambar accidentlawyersfirm.com
Kita meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, siapa tahu ketika pasca tabrakan, secara tidak sengaja melubangi atau merusak salah satu jalur bahan bakar kemudian saat itu bensin sedang mengalir keluar dari tangki bensin, bertemu dengan kondisi mesin yang sedang menyala, atau bisa juga bersinggungan dengan kelistrikan motor yang sedang korsleting pasca tabrakan. Bisa bisa timbul api nantinya.
Karena pada banyak kasus biasanya seperti itu, bensin ikut ngocor, sumber gambar granolaw.com
Namun ketika memang seseorang pascakecelakaan menemukan bahwa kondisi dia terjatuh dan rebahan pasca kejadian sekarang ternyata benar-benar aman dari traffic lalu lintas, atau memang traffic benar-benar berhenti begitu mengetahui dia sedang terbaring lemah di jalan, setidaknya dia bisa tetap berbaring antisipasi ada luka yang memang benar-benar menyulitkan dia untuk bergerak, ada tulang yang retak, luka yang besar, atau hingga patah tulang, maupun luka-luka lain.
Tunggu bantuan dulu juga bisa. Pasti jika kondisi jalanan ramai, orang sekitar pasti akan segera menolong, dalam catatan ketika kita tidak mampu berbuat apa-apa. Pada 3 tahun lalu juga sama, ketika saya beberapa detik pasca kecelakaan, orang-orang yang sudah ramai menolong.
Feel, biasanya atau merasakan diri sendiri ini bisa dilakukan segera pasca kecelakaan, bisa pula setelah benar-benar merasa diri di posisi yang aman, barulah coba melakukan feel ini.
Ketika saya baru sadar bahwa telah terjadi kecelakaan, sedetik setelah momentum accident, saya segera mencoba merasakan anggota tubuh satu persatu, mengingat mulai muncul rasa sakit tak terduga hingga ke seluruh tubuh.
Rasa sakit dan perih banget, menyeruak sampai ke otak, sumber gambar blogs.biomedcentral.com
Saat itu saya benar-benar bingung. Rasa sakit apa yang menyeruak ini. Akhirnya saya mencoba melakukan cek satu persatu anggota tubuh. Mulai dari kaki kanan, saya coba menggerakkannya pelan-pelan, baik kaki maupun jemari. Siapa tahu ada luka lecet, maupun terkilir, apa yang lain yang bisa saya rasakan, sembari tetap rebahan di atas tanah.
Ketika saya kira tidak ada sesuatu yang buruk terjadi pada kaki kanan, saya lanjutkan pada kaki kiri. Lanjut pada anggota tubuh lain, termasuk kaki kanan, perut dada, hingga bagian-bagian yang rawan sekali terluka saat kecelakaan seperti kepala, leher, pinggul, pundak, saya lakukan cek dengan menggerakkan nya sedikit demi sedikit, sejurus kemudian ternyata saya menemukan rasa sakit yang amat sangat pada tangan kiri, dengan konklusi setelah melakukan beberapa tes kecil, tangan kiri saya ini patah.
Sumber gambar andywins.com
Ketika menyadari tangan kiri saya patah, saya membiarkannya dekat di tanah, tetap lurus dan tidak bergerak, karena yang namanya patah tangan ketika bergerak sedikit, atau posisi tidak lurus, menekuk hanya sedikit pun bisa cukup untuk menimbulkan rasa sakit yang amat sangat.
Waktu itu untuk mengantisipasi agar tidak merasakan rasa sakit karena posisi yang tidak lurus, saya mengamati sekitar, menemukan ada bongkahan kayu, saya topangkan ke tangan yang patah, saya belit dengan masker yang biasa saya gunakan saat berkendara.
Fungsi nya kurang lebih sama seperti gips, menahan posisi tangan agar tetap lurus, sumber gambar concrete-online.co.uk
Setelah lumayan tertopang dan dirasa cukup aman, mengingat hanya lecet sedikit yang ada di lutut kaki sebelah kiri, dan tidak ada kesakitan yang amat sangat sepanjang punggung panggul, saya coba untuk duduk. Paling tidak mempelajari analisis koreksi diri, melakukan cek, apa saja rasa sakit di tubuh saya yang muncul dan sumbernya dari mana saja. Sekalian mempelajari TKP alias tempat kejadian perkara posisi kecelakaan, kenapa, mengapa, dan siapa yang harus bertanggung jawab.
Perlu teman-teman ketahui, dunia medis mengiyakan jika ada posisi kecelakaan di mana dia alias subjek korban terlempar dari kendaraan roda dua, ada beberapa anggota tubuh yang sangat riskan terhadap injury. Pundak, panggul, punggung, kepala, leher, maupun anggota tubuh seperti tangan dan kaki. Jika anda mengalami kecelakaan, mudah-mudahan nggak terjadi, tapi kalaupun terjadi silakan lakukan cek fisik seperti yang saya lakukan di atas, pelan-pelan saja terutama anggota tubuh tertentu yang telah saya sebutkan.
Selain anggota tubuh tertentu yang sudah saya sebut, silakan lebih sensitif lagi untuk pembengkakan, deformities atau bentuk yang berbeda daripada sebelumnya (seperti tangan biasanya lurus ini malah bengkok pasca kecelakaan), dan open wounds atau luka terbuka.
Salah satu contoh open wound atau luka terbuka, sumber gambar emergencyusa.org
Juga salah satu contoh luka terbuka, sumber gambar nourishingplot.com
Kalau yang ini salah satu contoh bentuk deformities, identik dengan perubahan bentuk, secara form, mulai awal sebelum dan setelah kejadian kecelakaan, sumber gambar archerytalk.com
Kalau memang bisa melakukan sesuatu untuk luka-luka tersebut, bisa dilakukan segera terutama untuk luka urgent seperti luka terbuka, namun seringkali momentum pascakecelakaan membatasi kita terhadap pergerakan dan aktivitas. Jika ini terjadi maka tunggu bantuan.
Pada kondisi tertentu, faktor feel ini bisa berarti berusaha untuk merasakan dan mengenali medan. Siapa tahu kita bisa bangkit, dan beraktivitas sedikit pasca kecelakaan, kemudian mengumpulkan data berupa mengambil gambar alias foto posisi kerusakan kendaraan, maupun foto-foto lain sehubungan dengan celah-celah yang bisa dijadikan alasan pembelaan diri nantinya, bisa jadi nantinya ada pihak-pihak yang menyalahkan kita, padahal secara posisi kendaraan pasca kecelakaan, bisa saja yang bisa menjadi alasan pembela bahwa yang salah bukan kita.
Misalkan seperti posisi kendaraan kita ditabrak oleh kendaraan orang, maupun kebetulan posisi kendaraan orang lain tersebut memasuki jalur kita. Kalau memang kita bisa melakukan aktivitas seperti ini, boleh jadi kita melakukan pengumpulan saksi mata, atau misalkan faktor kesibukan kita bisa minta nomornya untuk konfirmasi nantinya bila berlanjut ke urusan kepolisian/pihak berwenang lain, meskipun sebaik-baiknya penyelesaian adalah secara kekeluargaan. Pihak berwenang adalah opsi paling terakhir.
Untuk situasi seperti ini harus tenang, be calm, paling tidak ketika kita kesulitan untuk melakukan sesuatu, tunggu bantuan datang, terutama seperti pihak pihak medis.
Beberapa poin yang sudah saya ulas di atas hanya untuk sedikit membantu para korban kecelakaan agar menguasai keadaan, supaya yang sudah terjadi tidak bertambah parah. Tapi antara satu dan lainnya saling terkait, terutama untuk ketenangan korban kali ini.
Dont panic. Everything gonna be alright.
Sumber gambar blogs.nottingham.ac.uk
Tenangkan hati dan fisik agar tidak mengalami panik berlebihan. Semua akan baik-baik saja. Jangan menyalahkan kondisi yang sudah terlanjur terjadi. Ataupun kalau misalkan kita sekiranya terjadi kecelakaan karena pihak lain yang melakukan miss, kita tetapkan di dalam hati bahwa kemungkinan besar orang yang menyebabkan kita kecelakaan tersebut pada dasarnya tidak sengaja.
Kita yakini bahwa tiap-tiap orang yang ada di jalanan, pasti ketika awal sekali berkendara, tidak ada niatan sedikit pun berangkat berkendara untuk menyakiti orang lain, karena Indonesia termasuk negara hukum, selain karena adat ketimurannya yang mengajarkan saling menghormati satu sama lain.
Merasakan sakit yang amat sangat? Takut masa depan terganggu? Guys, semua udah suratan takdir, jika mengalami down sedemikian rupa, tetap secara kacamata religi yakini bahwa semua itu ada yang menggariskan yaitu Tuhan. Dan semua semuanya pasti ada hikmah tersendiri.
Sumber gambar dapil.pemilusydney.org.au
Seperti saat pasca saya patah tangan, down merupakan perasaan yang wajar. Kita merasa tidak seperti manusia seutuhnya, kemampuan benar-benar menurun tidak seperti dulu mengingat dulu bisa mengangkat beban dengan berat tertentu sekarang tidak, juga saat olahraga kita rasakan ada keadaan yang benar-benar berbeda.
Perasaan panik atau kekhawatiran tertentu pasti akan datang. Tapi semua akan baik-baik saja, yang saya tahu, ketika kita memang dekat dengan Tuhan, yakinlah Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Adapun jika ada luka luka temporary permanen, kalau secara kacamata religi ada bencana pada kita itu bisa menggugurkan dosa-dosa. Bisa jadi jika ada luka luka, Tuhan memang ingin mengingatkan kita akan sesuatu, dan zat yang Mahakuasa ini ingin kita bersih dari dosa. Just be positive thinking for everything.
Tetaplah pray, berdoa selalu semoga semua baik-baik saja, diperlancar segala urusan oleh Tuhan.
Demikian beberapa point yang bisa saya ulas berangkat dari pengalaman pribadi, sekaligus saya berikan beberapa pelengkap, sehubungan dengan masalah first aid.
Sekali lagi tetap sih, kita berharap sama-sama tidak ada apa-apa yang terjadi kedepannya cuman tidak ada salahnya ane berbagi wacana seperti ini. Namanya juga sedia payung sebelum hujan.
Semoga bermanfaat, dan selamat beraktifitas, semoga selalu dalam perlindungan Tuhan.
Furqon643
Sumber:
1.Di sini.
2. Di sini.
Minggu, 26 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar