Tapi kali ini saya ingin mengangkat tema "game", karena saya juga mulai bermain, berkecimpung, dan addict terhadap game mulai zaman masih sekolah, tepatnya awal masuk sekolah dasar.
Banyak game ya zaman sekarang, sumber picture epicgames.com
Kali ini sih saya mau bahas benefit alias efek efek positif menurut para psikolog ketika kita menikmati sebuah game. Cuman ada satu hal yang perlu ditekankan, game itu bermanfaat ketika kita tidak terlalu terjerumus di dalamnya, misalkan seperti terbawa propaganda yang ada di dalamnya, terpengaruh berbagai efek negatif seperti violence yang disuguhkan, atau bahkan pada banyak personal di luar sana, ketergantungan terhadap game menimbulkan berbagai efek negatif seperti menurunnya keinginan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, bahkan menghabiskan terlalu banyak waktu hanya untuk main game.
Untuk para gamers atau memang para pembaca yang ada interest ke game mungkin bisa sedikit berbangga hati di sini ya, cuman pada artikel selanjutnya mungkin saya akan membahas berbagai efek negatif perihal kecenderungan kita untuk addicted ke game.
Siapa suka main game? Sumber picture
iddaasistem19.org
Menekan stress/sedih/depresi
Berterimakasihlah karena ketika kita sedang bermain game, dan banyak momen kita merasa senang saat bermain, beberapa peneliti bule, Adam Eichenbaum, Daphne Bavelier, C. Shawn Green sebagai pakar kesehatan, dalam hasil penelitian mereka berjudul Video Games: Play That Can Do Serious Good, menyebut bahwa otak secara automatic memproduksi suatu chemical bernama dopamin.
Mungkin beberapa dari kita pernah mendengar zat tersebut dan efek positif yang bisa disebabkan oleh zat kimia ini ya. Zat ini diproduksi otak saat kita merasa senang atau lega, zat yang persis sama diproduksi saat kita kelaparan atau kehausan kemudian menemukan makanan atau minuman, sama pula seperti saat kita menggunakan drugs atau narkoba.
therapycts.com
This important neurochemical boosts mood, motivation, and attention, and helps regulate movement, learning, and emotional responses.
Intinya ketika kita merasa senang, terhibur, dan dopamin sedang keluar dan menebar di otak, merasa rileks, maka akan mengurangi rasa sedih, depresi yang mungkin saat itu bertengger di kita. Kalau kebanyakan dan keseringan, sama seperti drugs, kita bisa kecanduan. Hati-hati, kita manage sendiri intensitas aktivitas kita memainkan game, jangan sampai terlalu sering dan menghabiskan banyak waktu.
Decision maker
Masih pada artikel dan pakar yang sama, limit time, dan aneka tantangan yang biasanya ada di game, memaksa kita membiasakan diri untuk pengambilan keputusan dalam waktu singkat. Dengan demikian, secara tidak langsung kita dibiasakan untuk mempunyai naluri pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.
Coba bila naluri kita terasah, lalu naluri ini dibutuhkan di dunia kerja atau dalam keseharian aktivitas dunia nyata, mestinya kita sepakat kalau memang bermain game secara cukup menumbuhkan sifat positif kepada diri kita.
Ambil keputusan jangan bingung, sumber picture news.euspert.com
Attensi
Menumbuhkembangkan sifat fokus dalam diri. Masih seperti tipikal game, waktu yang terbatas, aneka tantangan dalam mencapai finish atau mendapat reward, memaksa kita terbiasa untuk melakukan fokus pada kegiatan yang sedang kita lakukan.
Bisa jadi faktor attensi ini juga melebarkan sayap ke poin lain, seperti perhatian ke detail, biasanya kan game penuh detail map yang menakjubkan, atau item-item yang harus fokus untuk menemukannya, harapannya sih nanti kita juga sensitif ketika beraktivitas di keseharian, maupun dalam dunia sosial, untuk lebih perhatian lagi ke hal-hal yang detail, perangkat dari kebiasaan attensi selama bermain game.
Attention please, sumber picture entrepreneur.com
Raymond, Shapiro, and Arnell, para pakar barat di tahun 1992 pernah melakukan suatu tes, berangkat dari pengaruh game terhadap individu. Para pasien tes tersebut sebagian adalah orang awam dan sebagian lagi adalah gamers. Sebenernya cuman penelitian, ingin melihat bagaimana visual attention, antara para pemain game dan orang awam.
Para pasien tersebut hanya di perlihatkan layar yang secara sekelebat alias flash per milidetik memperlihatkan huruf-huruf atau objek tertentu, dan pasien-pasien tersebut diharuskan menjawab atau menyebut secara spontanitas objek apa yang mereka lihat, kategori nama objek dan warna.
Ternyata hasil maksimal penelitian hampir sesuai ekspektasi awal para peneliti tersebut. para pasien gamers lebih peka secara visual terhadap objek yang diperlihatkan sekelebat per mili detik. Sebutan bekennya “attentional
blink". Keren ya guys?
Memory
Memori dalam otak juga terasah, karena beberapa segmen dari game seringkali memaksa kita untuk mengingat, baik item atau map dari game demi mencapai tujuan, gol atau reward dalam permainan.
Bagus juga kan kalau misalkan naluri seperti ini teraplikasi juga dalam dunia nyata. Kita bisa lebih terasa mengingat-ingat lagi hal kecil dalam keseharian. Kelupaan posisi terakhir menaruh kunci mobil di dalam rumah, hal remeh seperti ini kemungkinan besar bisa tidak kelupaan lagi kalau memang memori kita udah terasah.
Memory is the faculty by which the brain encodes, stores, and retrieves information. It is a record of experience for guiding future action.
Secara simpel itu kata para psikolog bule. Kita ambil manfaatnya.
Weh banyak mikir, sumber picture parade.com
Managing Time
Sekali lagi masih masalah waktu juga yang biasanya bermain game itu terbatas pada waktu yang sempit. Memanage waktu pasti terasa juga kan buat para gamers?
Naluri positif terbiasa memanage waktu, harapannya bisa teraplikasi juga di dunia nyata, sehingga segala urusan keseharian bisa dihandle dengan baik. Berangkat sekolah, kuliah, bekerja, mengejar pesawat di bandara, seharusnya dengan kebiasaan bermain game, tidak muncul lagi yang namanya terlambat datang tidak pada waktunya. Harapannya sih, meskipun semua kembali ke typikal masing-masing personal.
Time time time sumber picture moneyinc.com
Strategy
Asik kan kalau misalkan seseorang terbiasa bermain game yang mana ada batasan waktu dalam meraih atau reward, terbiasa terhadap berbagai tantangan, dan mampu menyelesaikan banyak tantangan tersebut berangkat dari strategi yang baik dalam menyelesaikan masalah?
Bisa jadi seorang gamers karena terbiasa dengan decision making dan strategi yang baik, dia bisa memenuhi segala tantangan dalam kehidupannya, tentu dengan cara-cara yang baik pula.
Kita ambil contoh misalkan seorang pekerja atau karyawan suatu perusahaan, karena nalurinya bermain game selalu bisa mengolah strategi yang baik agar dapat menyelesaikan game nya dengan excellent, akhirnya teraplikasi dalam dunia kerja, dia mampu menerapkan strategi yang baik dalam bekerja sehingga memenangkan dia dalam persaingan kerja, sehingga karirnya bisa berkembang dengan baik.
Punya strategi apa dalam kehidupan? Sumber picture emergenetics.com
Stimulating learning
Hampir poin-poin diatas saya hubungkan dengan games menumbuhkembangkan naluri yang positif ya di gamers. Tapi memang kenyataannya demikian, saya bersandar dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh serentetan nama psikolog yang memang ahli di bidangnya.
Sama seperti konsep stimulating learning kali ini, beberapa ahli menyebut dengan “zone of proximal development”, seperti yang dikatakan psikolog Vygotsky (1978).
Maksudnya, dengan bermain game maka akan menstimulasi otak untuk melakukan penumbuhkembangan naluri positif seperti survival, dan memahami konsep "selalu belajar". Karena psikolog bule tersebut (mungkin beliau udah meninggal karena dia hidup di tahun 1978) menjelaskan bahwa yang namanya bermain game, terutama game-game bagus, selalu dalam peningkatan level terdapat peningkatan kesusahan dalam menyelesaikan segala tantangan. Tantangan pada level 1 beda dengan tantangan level 2, sedangkan pada level 3 lebih ribet daripada level sebelumnya, dan seterusnya.
Sumber picture plhswave.org
Hal itu akan memicu otak untuk selalu belajar dan belajar kepada tantangan-tantangan yang baru. Itulah kurang lebih yang disebut sebagai stimulating learning, karma otak mendapat stimulasi alias perangsang untuk selalu belajar hal-hal yang baru, kemudian diperas untuk segera menyelesaikan tantangan tantangan tersebut.
Apalagi game juga ada pengkategorian khusus di dalamnya. Misalkan ada level easy, medium, hard, bahkan ada level hardcore. Dari situ saja kita kan juga bisa melihat. Misalnya seperti pemain yang biasanya easy, mencoba keesokan hari bermain level hardcore, pasti dia akan merasa sangat kesusahan.
Beda lagi orang yang terbiasa di level hard core, mencoba bermain di level easy, dia akan menemukan banyak kemudahan untuk menyelesaikan tantangan. Karena secara konseptual otak, dia sudah terbiasa untuk problem solving, decision maker, managing yang lebih bagus daripada pemain newbie.
Variabel training
Tiap-tiap games ada kategori tersendiri bagi tiap-tiap orang untuk melakukan latihan di otak.
Misalkan seperti game balapan, nyata-nyata orang didorong untuk menjadi nomor satu, mengalahkan para pesaingnya karena memang reward besar didapat ketika berhasil menyelesaikan balapan di posisi pertama. Game survival seperti Resident Evil, lebih melatih orang untuk melakukan survival, menyelesaikan tantangan-tantangan yang aneh dan rumit, agar bisa mendapatkan reward. Tetris dan sebangsanya, juga lebih sama survival di limited time.
Learning kuy, Sumber picture gss.civilservice.gov.uk
Ada variabel tersendiri untuk tiap-tiap skill orang yang ingin ditumbuhkembangkan. Kalau dipikir memang tiap-tiap game bisa merangsang perkembangan kognitif kita di bidang tertentu. Apa game kesukaanmu?
Training excellence sehubungan karir profesional
Jangan salah ya ada yang lebih keren loh. Berangkat dari penemuan Beth Israel Medical Center, mereka berterima kasih kepada game, karena dengan pengembangan game di bidang kesehatan, seperti game untuk melakukan simulasi operasi manusia, mereka akhirnya menemukan kemudahan untuk mengajari para dokter dokter muda di sana. Learning by doing kali ya.
Sama juga di bidang-bidang lain. Bidang penerbangan misalnya, sudah dikembangkan dari dulu sih, baik rekrutmen awal para calon pilot, atau untuk mengasah kemampuan mengendalikan pesawat, dikembangkan game-game yang sarat akan topik terkait, mendekati real.
ini cuma contoh cuman game simulasi beneran nya lebih ribet daripada ini, sumber picture virginexperiencedays.co.uk
Kalau di bidang pelabuhan yang saya tekuni juga sama, operator alat berat, ketika hendak mengambil ijazah ada tes seperti ini, memainkan game berupa simulasi pengendalian alat berat yang hampir sesuai real.
Knowing tech
Untuk point yang satu ini saya nggak bahas banyak sih. Tapi satu hal yang pasti, ketika orang sedang bermain game, maka secara langsung maupun tidak dia akan mengikuti perkembangan teknologi. Jadi, orang yang didominasi oleh para penyuka game, kurang lebih mengikuti perkembangan teknologi daripada orang awam.
Seperti saya. Karena main game awal saya adalah game watch, disusul kemudian Spica, Nintendo, kemudian transformasi PlayStation mulai playstation 1 hingga sekarang, sampai ai bermain komputer, memahami program-program baik untuk produktivitas pekerjaan, RAM, memori PC, laptop, dari sederet perkembangan teknologi lain.
Sumber picture techspot.com
Sosial concept
Bermain game bisa boosting dunia sosial kita. Misalkan game offline, paling tidak kita bisa bercerita sesama gamers, curhat dengan personal lain, apabila kita menemukan kesulitan bermain dalam game. atau sekedar bertemu dengan orang asing yang baru, kemudian kita bisa akrab hanya karena game yang sama-sama kita mainkan. Iya kan?
Apalagi kalau game online. Seringkali dalam permainan kita bertemu dengan orang-orang baru, komunikasi, dan bekerja sama dalam menyelesaikan tantangan tantangan yang ada di dalam game. Nambah temen juga ya.
Rame ya? Sumber picture gamesradar.com
Teamwork
Nggak usah dijelaskan lebih lebar lagi temen-temen pasti sudah pada paham. PUBG, Mobile Lgends, Call of Duty, GTA, dan sederet nama game game online lain, mau nggak mau memaksa kita untuk menyelesaikan berbagai tantangan di game secara bersama-sama, membiasakan diri kita mempunyai naluri menyelesaikan suatu masalah bersama orang lain alias teamwork.
Mau nggak mau lho ya. Kalau konsep-konsep teamwork bagus, seperti komunikasi, koordinasi, pembagian jobdesk, maka goal yang didapat juga makin sebanding.
Kalau sama-sama pasti lebih mudah daripada sendirian, Sumber picture blog.vantagecircle.com
Meminimalisir Alzheimer’s
Para pakar pemerhati penyakit tua alias Alzheimer's, menyebut penyakit ini sebagai disease is a type of dementia that causes problems with memory, thinking and behavior.
Ada kerusakan memori, cara berfikir, identik dengan kelemahan karena usia. Salah satu pakar kesehatan, Anguera, menyebut bahwa kemungkinan untuk bertenggernya penyakit ini pada usia tua bisa diminimalisir dengan kebiasaan bermain game, karena dia mensejajarkan benefit positif bermain game di aspek kognitif para gamers.
Sumber picture genengnews.com
Membantu penderita dyslexia
Biasanya sih anak-anak, dan penyakit ini bagi yang belum tahu, artinya penyakit yang biasanya ada pada anak-anak berupa kesulitan membaca, mengeja, menulis.
Terima kasih kembali sematkan pada salah satu ahli kesehatan anak, bapak bule Franceschini, yang pada 2013 kemarin menemukan hubungan khusus yang bisa menumbuh kembangkan kemampuan anak agar lebih sensitif lagi terhadap objek karena kebiasaan bermain game, di mana game identik dengan menumbuhkan naluri sensitif terhadap objek, bentuk secara visual.
Sumber picture kickstarter.com
Propaganda
Dengan dinikmatinya game oleh banyaknya kalangan usia, beragamnya lapisan masyarakat, apalagi game sekarang bisa ditemui di banyak perangkat seperti handphone juga, ada para developer game yang ikut menyisipkan propaganda di dalam gamenya.
Mungkin saya ulas di artikel lain suatu hari nanti. Tapi selain propaganda negatif, masih banyak kok game yang menyisipkan propaganda positif ke konsumen. Suatu bentuk informasi informasi positif, dikemas dalam cara-cara menyenangkan, sehingga secara alam bawah sadar para pemain game ikut mengkonsumsinya.
Saya kesulitan memberi contoh, cuma secara simpel seperti game Sims (terkadang kita ditanamkan dalam benak, agar menghandle waktu yang limit untuk menyelesaikan segala pekerjaan di dalam rumah yang ada di game, dan bersikap baik ke tetangga), dan banyak game yang senada, misalkan game yang berangkat dari "pelayanan konsumen yang baik" seperti game jualan makanan, atau simulasi restoran.
Sumber picture hi.umy.ac.id
Vigilance
Apa itu? Maksudnya fokus. Kita bisa terbiasa fokus dengan bermain game.
Money
Dengan bermain game kemudian memang ada jalan karir di sana seperti para atlet e-sport, maka kebiasaannya bisa mendatangkan keuntungan dalam segi finansial. Udah gitu aja nggak ribet ribet saya jelasin.
Dari tadi udah saya tulis banyak jadi untuk 2 poin yang terakhir ini gitu aja lah pasti teman-teman juga udah pada paham. Capek tahu nulis terus. Hahaha.
Sekiranya 17 poin itu yang bisa saya sampaikan sekarang. Untuk manfaat-manfaat lain, bisa dikembangkan sendiri oleh para pembaca dari beberapa poin yang sudah saya sebut diatas, karena dari sederet poin tersebut ada beberapa yang memang bisa mewakili manfaat-manfaat lain karena bersifat umum.
Terima kasih, semoga bermanfaat, selamat beraktifitas, dan mudah-mudahan selalu dijaga Tuhan wherever whenever.
Eit, jangan lupa, jangan kecanduan, karena bermain game itu seperti bermain pedang bermata dua, bisa melukai musuh, bisa melukai diri sendiri, yang namanya berlebihan bisa menimbulkan manfaat negatif, makanya bermain game secukupnya saja.
See you!
Furqon643
0 komentar:
Posting Komentar