Guys, kebanyakan dari kita pernah atau sering melihat beberapa orang yang mungkin dianggap dominasi orang udah "sukses" di kehidupan.
Memang ada stereotip berbeda dari masing-masing orang mengenai apa itu sukses. Tapi kalau boleh jujur, kebanyakan dari kita menganggap sukses itu adalah mampu menghandle kehidupannya dengan baik hingga titik tertentu yang belum kebanyakan orang meraihnya.
Biasanya keidentikkan yang kita ambil bersama disini dekat dengan parameter-parameter seperti faktor financial. Entah itu berupa kepemilikan sebuah rumah yang mungkin besar, kendaraan berupa mobil terbaru, kehidupan rumah tangga yang mesra, dan berbagai kondisi lain yang tentunya setiap orang berbeda-beda dalam menjabarkannya. Bisa pula level jabatan makin tinggi makin mendapat cap demikian pula.
Mau gak mau kita secara naluri menyadari juga bahwa orang-orang yang seperti ini mempunyai ciri-ciri khusus yang mungkin tidak dimiliki oleh kebanyakan orang lainnya.
Kali ini saya ingin menjabarkan sedikit ciri-ciri sifat orang yang ada indikasi dia bisa menuju sukses, sehubungan dengan karakter sifat ciri-ciri tertentu yang dimilikinya, mengutip penyampaian oleh Robert Chen, seorang author, yang suka memberi pelatihan di barat sono.
Sabar
Pastinya mereka suka bersabar. Kalau memang sedang melakukan progres demi terwujudnya visi dia, misalkan sedang berbisnis, kan mulai dari nol, dengan rasa sabar ini pasti mereka bisa berproses lebih baik lagi, agar bisnis mereka bisa berjalan dengan baik, dan sesuai ekspektasi awal.
Ada kendala datang, dia akan bersabar, menemui kebuntuan terhadap ide, maka dia akan bersabar pula untuk menemukan solusi. Perlu kita sadari banyak orang sukses, mereka mulai dari nol atau pun mulai dari titik tertentu, dan mereka telah menghabiskan waktu yang tidak sedikit sebelum meraih kesuksesan. Di tiap waktu mereka pasti dipenuhi dengan rasa sabar.
Mampu mendefinisikan visi misi kehidupan secara detail
Karena mereka memiliki gol alias tujuan hidup sendiri. Dari situ mereka akan merangkai, apa apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan cita-cita. Misalkan mempunyai visi untuk bisa mempunyai bisnis yang besar. Step kemudian mereka akan melakukan berbagai skema perilaku untuk mewujudkan visi tersebut.
Seperti kita ambil contoh anak kecil yang ditanya sama gurunya.
Nanti besar kamu mau jadi apa?
Namanya anak kecil, dia bisa menjawab salah satu dari berbagai profesi yang menurut dia amazing. Jadi dokter, astronot, pengusaha besar, polisi dan berbagai profesi lain. Tentunya ketika dia sadar terhadap cita-cita, dia akan mencoba melakukan segala hal penunjang untuk meraih cita-cita tersebut. Seperti belajar rajin saat kapasitasnya masih sebagai pelajar.
Suka dan mampu fokus dalam beberapa hal
Dengan fokus terhadap tujuan, segala aksi yang dia lakukan, tentu merupakan perilaku perilaku yang menopang cita-cita awal. Misalkan seorang siswa yang ingin punya uang banyak. Karena kapasitasnya masih siswa yang mempunyai kewajiban belajar, maka selain belajar tekun, dia akan menyimpan uang jajannya alias ditabung, bisa jadi dia akan memulai kegiatan jual-beli kecil, di mana profit akan disimpan.
Trader, pastinya fokus terhadap fluktuasi skema valas yang ada di bursa. Seorang sales yang mempunyai impian tinggi, pasti dia akan fokus dalam penjualan sebagai kewajiban kesehariannya. Saya dulu salesman loh.
Sikap positif dan tekun
Selalu berpositif thinking dan tekun dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan awal. Attitude kali ya yang bener. Udah kelihatan lah attitude orang malas dan orang rajin. Selalu semangat atau sebaliknya malas-malasan dalam melakukan berbagai hal dalam keseharian, kita aja udah bisa menangkap, oh dia calon sukses oh dia calon orang yang mungkin susah sukses.
Sumber picture mission Santa Maria
Optimis
Rasa optimis penting dilakukan, karena rasa yang penting dimiliki orang sukses ini, bisa sugesti dia untuk bertahan, proses menuju pewujudan tujuan.
Kalau kita membicarakan orang sukses dalam cakupan bisnis, adakalanya momen tertentu misalkan bisnisnya mandek, rasa optimis ini akan mendorong dia sebagai sugesti positif untuk menemukan solusi terbaik sehubungan dengan bisnisnya.
Fleksibel
Contoh yang diberikan author terkait seperti apa yang dilakukan Steve Jobs.
Steve Jobs started with computers, went into the animation, and really made his comeback with the iPod.
Dalam artian dunia selalu bergulir lebih maju, ada teknologi-teknologi yang baru, bahkan secara culture masyarakat. Hal ini memaksa orang-orang sukses untuk memutar otak, agar lebih fleksibel, yang penting dia melakukan atau mewujudkan sesuatu, dalam rangka sesuai visi misi awal.
Kelebihan dalam memanage waktu
Waktu itu bergulir dan kalau sudah bergulir tidak akan datang lagi. Sama seperti kesempatan yang datang, bisa jadi itu kesempatan satu-satunya. Orang-orang sukses biasanya bisa memanage waktu dengan baik.
Mampu berkomunikasi dengan baik
Orang sukses biasanya menyadari bahwa dalam mencapai tujuan, dia harus bekerja sama dengan pihak pihak lain. Oleh karenanya biasanya orang-orang tersebut bisa mampu berkomunikasi dengan baik. Sesuai konsep manajerial. Manajer alias atasan yang baik adalah orang yang bisa mengkomunikasikan dan membagi job desk bawahan bawahan nya.
Tidak hanya dengan bawahannya, komunikasi yang baik pastinya teraplikasi juga ke orang lain, misalnya partner bisnis, kolega, semua dalam rangka sosialisasi pengembangan market. Coba deh ngomong sama seorang bos besar, pasti gaya bicaranya luwes, berbeda dengan orang kebanyakan.
Berani
Kalau tidak ada sikap ini, konsisten untuk tetap berusaha menggapai cita-cita tidak bakal bertahan lama. Contohnya seorang pebisnis dalam menghadapi kompetisi dengan kompetitor. Sikap berani akan diaplikasikan selama berproses keseharian. Berani mengambil keputusan, berani melakukan mixing produk atau marketing, dan berbagai usaha lain dalam rangka meraih tujuan.
Suka memberi dan berbagi
Karena sebagian orang percaya bahwa dia intensitas memberi terhadap orang lain akan berimbas kepada diri dia sendiri. Persis seperti konsep religi ketika kita beramal maka kita suatu hari akan menuai banyak kebaikan sebagai balasan dari Tuhan.
Percaya diri
Kalau tidak percaya diri, sedikit-banyak sudah tergambar, mereka yang tidak percaya diri akan susah fokus, merasa gundah terhadap apa-apa yang sedang mereka lakukan.
Orientasi aksi, aplikasi dari teori, alias tidak hanya omong doang
Karena kesuksesan itu identik dengan hasil dari kerja keras. Kalau tidak mulai untuk melakukan sesuatu, maka kesuksesan akan jauh dari orang tersebut. Sekelumit maupun rentetan aksi akan menghasilkan sesuatu. Jika hanya omongan atau verbal doang tanpa aksi, kapan mau mendapat hasil? Jangankan hasil, bisa jadi dia hanya menunda-nunda kesempatan untuk berbuat positif.
Misalkan seperti orang yang menangkap kesempatan berjualan baju dengan model tertentu sehubungan dengan celah pangsa pasar yang ada di daerahnya. Dia masih terjebak dengan teori-teori atau ketakutan ke berbagai kemungkinan negatif, dia akan stuck, stagnan, tidak mencoba untuk memulai, bisa jadi karena terlalu takut untuk membuat start.
Suka membaca
Orang sukses adalah orang yang berwacana luas. Meningkatkan wacana dan pengetahuan pastinya dengan banyak membaca. Apalagi kalau mereka sudah atau sedang berproses, pastinya mereka melakukan monitoring, seperti fluktuasi bisnis yang ada sekarang, berbagai kemungkinan bisnis baru yang mungkin bisa dicoba, monitoring fluktuasi pemasaran terhadap produk tertentu, politik negara karena terkait kebijakan kebijakan usaha, dan lain-lain.
Percaya terhadap intuisi
Masih ada kaitannya dengan percaya diri. Biasanya dipenuhi dengan intuisi positif. Ketika dia sedang proses intuisi ini membawa ke sugesti positif yang membawa dia agar tetap melangkah.
Membuka segala opsional, segala kemungkinan yang terjadi sehubungan dengan action
Karena yang namanya proses menuju perwujudan cita-cita, ada kalanya menemukan kendala dan tantangan tertentu. Opsional sangat dibutuhkan di sini. Jika plan A kurang berjalan baik ada plan B dan seterusnya.
Cita-citanya tinggi
Mana bisa sukses jika di dia hanya mempunyai cita-cita yang rendah. Semakin tinggi maka semakin baik, sejalan dengan jerih payah dia untuk konsisten dan bekerja keras meraih tujuan.
Understanding relationship
Penting memahami pentingnya relationship. Baik itu kepada bawahan, atau pihak-pihak lain sebagai kerjasama bisnis. Karena orang sukses tahu dia dalam mencapai tujuan membutuhkan peran serta orang orang lain. Baik terhadap bawahan, orang sukses lainnya yang berhubungan dengan kerjasama bisnis, maupun terhadap khalayak umum, seperti konsumen untuk meningkatkan marketing suatu produk. Dia akan memahami bagaimana pentingnya dekat secara emosional pada individu-individu tertentu.
Begitu juga menjaga keharmonisan keluarga. Para pakar bisnis seperti ini menyadari bahwa keharmonisan keluarga merupakan salah satu aspek penting untuk menuju kesuksesan. Coba kita telisik simple ya, misalkan ada manajer suatu perusahaan, profitnya melejit tapi di rumah dia keadaannya tidak sedang baik-baik saja dengan keluarganya. Hal ini akan mempengaruhi kinerja nya dia ke depannya, secara langsung maupun tidak langsung, faktor comfort dan enjoyable dalam bekerja.
Antusias tinggi
Antusias yang tinggi bisa mengekalkan konsistensinya untuk selalu berproses dalam meraih tujuan.
Pengakuan terhadap kesalahan
Kalau bisanya menyalahkan orang lain atas suatu kesalahan tertentu, kapan dia bisa berkaca terhadap dirinya sendiri atau instropeksi terhadap keputusan-keputusan dia yang mungkin salah. Karena memperbaiki diri sendiri itu merupakan salah satu momen untuk menyempurnakan jalan menuju perwujudan tujuan. Terutama mengenali kelemahan diri sendiri.
Keinginan survival dalam kompetisi
Ada sifat gampang menyerah dalam kompetisi sekiranya tidak akan memupuk rasa pantang menyerah dalam diri dia.
Kalau di dunia nyata sekarang kita lihat seperti merek mobil. Terbayangkan merk mobil apa saja yang ada di pasaran sekarang? Karena pemilik merek mobil masing-masing mempunyai keinginan untuk survive dalam kompetisi pasar. Mereka melakukan pengembangan produk, memperbanyak varian produk, semua mereka lakukan untuk menggaet atau memperbesar persentase konsumen produk mereka.
Pendengar yang baik
Karena ini sebagai bentuk instropeksi diri sendiri juga untuk menuju kesempurnaan. Mereka menyadari keahlian mereka dalam bidang tertentu. Namun dunia ini banyak science alias pengetahuan, yang ada ahli di bidang masing masing. Misalkan ahli komputer, mungkin dia akan mendengarkan ahli marketing, sehubungan dengan bagaimana cara terbaik untuk menjual produknya dia berupa komputer. Bisa juga dia masih mempertimbangkan apa kata ahli komputer lain sehubungan meningkatkan kualitas produk.
Mampu mengendalikan emosi
Karena ada beberapa sifat emosional yang hanya menuju ke konotasi negatif. Seperti marah menyerah sedih, dia bisa menghandle nya dengan baik.
Seorang bos bila merasakan decrease penjualan produk perusahaannya, merasa sedih itu sesuatu yang normal, tapi jika dia terjebak dengan rasa kesedihan berkepanjangan, secara tidak langsung dia akan segera sadar bahwa kesedihan berlarut-larut itu itu akan merugikan dia. Adanya memperbaiki beberapa poin penyebab decrease, bangkit dari kesedihannya, lalu mencoba hal-hal yang baru.
Suka mempersiapkan segala sesuatu dengan baik
Langkah-langkah yang sedang dijalankan seseorang, tentu dibarengi konsekuensi konsekuensi khusus. Misalkan dalam mengusahakan suatu produk, ada biaya-biaya di sana, yang harus dikeluarkan untuk membuat produk. Kemudian ada beberapa hal juga yang harus dipertimbangkan sehubungan dengan eksistensi produk. Seperti pertimbangan ketahanan produk, dan peningkatan fungsi. Pastinya semua harus dipersiapkan dengan baik.
Suka menggantungkan segala sesuatu dengan kemampuan diri sendiri
Secara simpel seperti sugesti dalam diri sendiri, misalkan berupa, saya yakin bisa melakukan ini.
Sadar sejauh mana kapasitas diri sendiri termasuk stamina, dan pengetahuan
Dengan kesadaran seperti itu, dan mengetahui sejauh mana kapasitas dia, dia akan memanage dirinya dengan baik, agar proses untuk meraih tujuan bisa dilaluinya sesuai ekspektasi.
Waktunya istirahat ya istirahat. Waktunya untuk menambah pengetahuan tentang marketing yang dia lakukan. Bahkan waktu-waktu tertentu untuk merundingkan sesuatu dengan ahlinya.
----------------
Agak banyak ya semoga bermanfaat. Mudah-mudahan nggak capek ngebacanya. Kalau memang ada salah satu atau beberapa sifat demikian di dalam diri kita, kemungkinan besar kita berpotensi sebagai orang yang sukses. Tentu sukses ini sesuai stereotip masing-masing orang.
Saran saya, ketika kita memiliki beberapa sikap positif tersebut, pertahankan dan aplikasikan. Siapa tahu salah satu dari Anda nanti bisa sukses melebihi teman-teman yang lain sekitaran Anda.
FURQON643
0 komentar:
Posting Komentar