Tidak bisa dihitung berapa banyak angkringan atau cafe, food and beverage store, kelas menengah ke bawah maupun menengah keatas yang bertebaran di perkotaan besar juga di daerah. Baik itu dilengkapi dengan fasilitas WiFi maupun yang tidak, sederhana berupa gerobak/nomaden maupun permanent. Dominan menjual komoditi kopi.
gambar ini bikin ngiler ga? (Sumber pict: Medical News Today)Sebenarnya saya juga no sense, gimana bisa orang terdahulu menemukan biji kopi (coffee bean) sekaligus cara menikmati biji temuan tersebut yang eksis hingga hari ini, menumbuk halus, lalu menyeduhnya dengan air mendidih.
Bisa jadi kala itu mereka memanen beberapa macam biji-bijian lalu coba memakannya langsung. Karena tidak enak, akhirnya dicoba coba membakar, mengukus, dan lain sebagainya, akhirnya pada titik tertentu mereka menemukan racikan yang bisa diaplikasikan ke biji kopi sehingga menjadi seperti sekarang: minuman populer selama beberapa abad.
Malah saya pikir, mungkin zaman dahulu ketika mencoba-coba berbagai biji-bijian, ada korban jiwa yang berjatuhan karena salah mencoba biji-bijian yang ternyata beracun. OMG.
duh sakit, (sumber pict: Asia one)Kris Gunnars, seorang peneliti nutrisi asal negeri seberang (bule), dan beberapa peneliti lain (sama sama bule juga) menjabarkan beberapa kelebihan kopi dalam segi kesehatan.
• Coffee improves energy
Peneliti terkait mengutarakan bahwa kopi mampu meningkatkan energi. Dunia medis program nutrisi membuktikan, pengaruh kopi terhadap energi kita ini karena kandungan kafeinnya.
Ketika seseorang minum kopi, kafein terserap ketika di lambung, diedarkan pembuluh darah ke seluruh tubuh, mempengaruhi banyak organ penting di tubuh, tapi yang ditekankan adalah peranannya ketika menuju otak, kafein berpengaruh pada blokade efek adenosine yang secara normal, adenosin ini sinyal pada otak saat tubuh mulai lelah, berupa pemberian rangsangan ke tubuh untuk keterbutuhan beristirahat, atau ingin tidur. Jadi kafein membuat kita sedikit terjaga dari kelelahan daripada kondisi tubuh normal.
sumber pict: Rand Corporation• Increasing focus
Alina petre, MS, RD, master nutrisi jebolan United Kingdom selain mengiyakan opini publik tentang efek negatif kafein terutama dalam konotasi negatif yang ada pada masalah tidur dan anxiety (kegelisahan), ternyata peneliti wanita ini juga setuju bahwa dalam takaran yang benar, minuman kopi mampu meningkatkan fokus.
Sederhananya, kafein yang telah beredar ke seluruh tubuh merangsang otak untuk meningkatkan level adrenalin tekanan darah, sekaligus level sinyal otak, via dopamine dan norepinephrine. Master wanita bule ini menyebutnya di tiga manfaat: arousal, alertness and focus, kewaspadaan, gairah atau keinginan untuk bergerak, dan fokus.
sumber pict: medium• Increasing mood
Masih dengan master kesehatan yang sama, Alina petre, MS, RD, rangkaian pergerakan sinyal neuron dan lain-lain di otak juga berpengaruh secara tidak langsung ke mood peminum kopi. Efek dari terbentuknya dopamin. Mood akan meningkat secara signifikan, seiring beredarnya sari makanan kafein yang dikonsumsi tadi keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Termasuk ke otak tentunya karena di sana pusat kontrol seluruh hormon di tubuh.
• Avoid depression
Dalam rangkaian sinyal neuron otak berikutnya, beberapa penelitian Alina petre, MS, RD, yakin bahwa konsumsi kopi secara cukup, dengan boosting mood maka mencegah si subjek dari perasaan depresi.
Sedangkan di seberang sana juga ada penelitian yang dipublikasi tahun 2015, mengenai pengaruh kafein terhadap tingkat depresi. Makalah yang saya maksud berjudul Coffee, tea, caffeine and risk of depression: A systematic review and dose–response meta‐analysis of observational studies, by Giuseppe Grosso, Agnieszka Micek, Sabrina Castellano, Andzrej Pajak, dan Fabio Galvano. Kelimanya adalah para pakar gabungan dari Department of Epidemiology and Population Studies, Jagiellonian University Medical College, Krakow, Poland, dengan Department of Biomedical and Biotechnological Sciences, Section of Pharmacology and Biochemistry, University of Catania, Catania, Italy.
sumber pict: Monash lensSingkat cerita, daripada saya bahas ribet ribet, sampel subjek para remaja berjumlah kurang lebih 346.913 individu dan tercatat ada sejumlah 8.146 case depresi, setelah dimonitori dalam beberapa waktu, melalui meta analisis, les konsumsi rutin kafein yang ada dalam kopi, teh, dan beberapa beverages lain, ternyata mempunyai pengaruh signifikan dalam reduce tingkat depresi.
• Avoid keinginan bunuh diri (suicide)
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa master nutrisi di universitas Harvard, Michel Lucas, Rilis J. O'Reilly, An Pan, Fariba Mirzaei, Walter, Olivia I. Okereke dan Alberto Ascherio, mengambil sampel dari beberapa ribu orang, dalam rangka penelitian, apakah konsumsi kafein mampu avoid keinginan suicide.
Data diambil dari 43,599 mahasiswa laki-laki yang terdaftar di the Health Professionals Follow-up Study (HPFS, rentang waktu 1988–2008), 73,820 mahasiswi wanita di the Nurses’ Health Study (NHS, rentang waktu 1992–2008), dan 91,005 mahasiswi wanita yang terdaftar di NHS II (pada rentang waktu 1993–2007). Konsumsi kafein dari tiap-tiap subjek penelitian, di monitoring dan dikontrol melalui sesi tanya jawab dan kuesioner. Monitoring utama dilakukan per 4 tahun.
don't do this please (sumber pict: telegraph India)"We documented 277 deaths from suicide," kata mereka dalam makalahnya: Coffee, caffeine, and risk of completed suicide: Results from three prospective cohorts of American Adults. Segmentasi penelitian terdiri dari tiga golongan besar. Klasifikasi A, terdiri dari subjek penelitian yang mengkonsumsi kopi kurang dari 1 gelas per minggu, B para subyek penelitian yang mengkonsumsi kopi per hari 2 hingga 3 gelas. Sedangkan C adalah subjek sukarelawan yang mengkonsumsi minimal 4 gelas per hari.
Dari akumulasi jumlah suicide (277) dari ratusan ribu subjek penelitian, rasio paling tinggi dari angka kematian tersebut berangkat dari klasifikasi A. Konklusi akhir dari penelitian, makalah menyimpulkan bahwa memang ada hubungan berbanding lurus, antara konsumsi kafein dan penurunan level tingkat keinginan bunuh diri.
• Avoid kemungkinan penyakit Parkinson, Diabetes tipe 2, dan Alzheimer
Untuk pencegahan diabetes tipe 2 karena pengaruh kafein, ada makalah hasil penelitian tahun 2014 yang berjudul Changes in Coffee intake and subsequent risk of type 2 diabetes: three large cohorts of US men and women. Intinya penelitian tersebut memonitoring 95.974 subjek wanita dan sebanyak 27.759 subjek pria selama beberapa tahun, dengan melakukan kontrol dan monitoring, dominan dengan kuisioner serta pengarahan manual ringan.
sumber: pinterest
Resultnya, memang secara signifikan ada pengaruh antara konsumsi kafein dengan penurunan kemungkinan terkena diabetes tipe 2. Namun yang perlu digaris bawahi di sini adalah minuman berkafein tidak melulu kopi tapi ada teh dan ada beberapa jenis minuman tertentu yang memang mengandung kafein.
sumber pict: new York timesHasil yang sama juga ditempuh penelitian tahun 2012 dengan makalahnya yang berjudul Caffeine for treatment of Parkinson Disease: a Randomized controller trial by beberapa master nutrisi dan ahli medis dari universitas di Toronto dan beberapa daerah lain. Ternyata kafein ditemukan efek positif untuk mencegah penyakit parkinson, karena kafein dalam penelitian mampu menstimulasi beberapa bagian otak, yang pada penyakit parkinson, beberapa bagian otak ini melemah selnya.
hubungan signifikan antara konsumsi kopi dan kemungkinan Parkinson terhadap meminum kopi, hasil menggembirakan, namun harus konsumsi kopi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan, sumber pict: bandolier• Avoid kanker liver
Nah kalau ini penelitian dengan makalah berjudul Coffee Drinking and Reduced Risk of Liver Cancer: Update on Epidemiological Findings and Potential Mechanisms, dan tidak dilakukan seperti penelitian yang lain, yang ini bukan bule yang meneliti tapi orang Jepang.
Tapi saya pikir ini mungkin penelitian lanjutan, karena pada tahun 2013 para peneliti Italy juga menemukan konklusi bahwa kafein ada pengaruh positif dengan kemungkinan subjek terhadap possibility kanker liver (Avoid) di mana penelitian mereka berjudul Coffee Reduces Risk for Hepatocellular Carcinoma: An Updated
Meta-analysis, menyimpulkan result yang menggembirakan.
• Avoid stroke
Poin yang perlu digaris bawahi di sini, bahwasanya avoid stroke itu dengan konsumsi yang secukupnya, cenderung sedikit, seperti makalah penelitian berjudul The Effect of Coffee on Blood Pressure and Cardiovascular Disease in Hypertensive Individuals: a Systematic Review and Meta-Analysis, oleh beberapa peneliti dari Department of Preventive Medicine and Public Health, School of Medicine, Madrid, Spanyol, dan penelitian oleh beberapa author gizi dari Itali dalam makalah yang berjudul Genetic Determinants of Blood Pressure Responses to Caffeine Drinking. Kurang lebihnya hasil penelitian menyimpulkan hal yang sama.
• Avoid negative Effect by free radicals
Membantu tubuh untuk meminimalisir efek negatif dari radikal bebas dengan kandungan antioksidannya. Dalam penelitian di Oslo, tepatnya di Lipid Clinic, Medical Department, Rikshospitalet, University of Oslo, Norway, ditemukan result penelitian bahwa antioksidan yang terdapat di secangkir kopi lebih tinggi daripada beberapa komoditi makanan dan minuman yang lain.
"coffee contributed approximately 11.1 mmol, followed by fruits (1.8 mmol), tea (1.4 mmol)", kata beberapa authornya.
Sebenarnya masih ada beberapa deret manfaat lagi, dengan penekanan saat konsumsinya tidak melebihi batas nilai gizi yang diperlukan tubuh. Sebaliknya, jika berlebihan dalam mengkonsumsi per hari, telah siap sederet efek negatif yang muncul menghantui si konsumen minuman bergengsi ini. Bisa jadi beberapa efek negatif itu saya ulas dalam kesempatan yang lain.
Selamat menikmati coffee dengan rutin, tidak berlebihan, dan terkontrol. Semoga bermanfaat.
FURQON643
0 komentar:
Posting Komentar